HARIANHALUAN.ID – Akademisi Universitas Andalas (Unand) Padang mengemukakan ayam dan telur merupakan sumber protein yang ideal baik dari sisi gizi, harga hingga lingkungan.
“Ayam dan telur adalah makanan favorit terutama di kalangan anak-anak, kalau ikan mungkin ada yang tidak suka, daging sapi atau kambing selain harganya lebih mahal pengolahan juga butuh waktu lama,” kata Guru Besar Ilmu Gizi Klinik Unand, Prof Nur Indrawaty Liputo di Padang, Kamis (22/9/2022).
Hal itu disampaikan pada Seminar Nasional Ayam dan Telur 2022 dengan tema kontribusi ayam dan telur dalam penyediaan protein hewani, untuk menciptakan masyarakat sehat dan tangguh. Kegiatan ini digelar di Fakultas Peternakan Unand.
Menurut dia, dibandingkan menu lain ayam dan telur mengolahnya mudah dan cepat, karena cukup diceplok atau didadar saja sudah jadi dan bisa disantap.
“Ayam juga karena konsistensi dagingnya bisa disajikan dengan cepat dan dihidangkan dengan menarik. Dari sisi zat gizi ayam juga tidak kalah dengan sumber protein hewani lainnya, seperti daging sapi atau kambing,” katanya.
Kemudian kandungan zat gizi per 100 gram ayam terdapat 165 kcal, sementara daging sapi 185 kcal dan daging kambing 180 kcal. Sementara untuk protein per 100 gram penyajian ayam mengandung 31,2 gram, daging sapi 27,23 gram dan daging kambing 28,17 gram.
“Hal ini membuktikan kandungan protein ayam lebih tinggi dan persentase penyerapan yang masuk ke dalam tubuh juga lebih baik mencapai 80 persen,” ucapnya.
Tidak hanya itu, katanya, ayam juga memilik kandungan asam amino yang lengkap dibandingkan yang lain, sehingga bisa disebut sebagai kelas satu. Termasuk kandungan omega 3, mineral dan vitamin pada ayam juga relatif lebih bagus.
Sementara untuk telur, ia menilai merupakan makanan yang komplit dan terbungkus dengan aman dengan vitamin dan mineral yang juga lengkap. Ada banyak sekali studi yang menemukan memberikan telur pada anak dapat mencegah stunting.
Ia juga menyimpulkan, ayam dan telur yang diolah dengan baik dapat mempercepat pertumbuhan, serta mengurangi risiko penyakit tidak menular.
Sementara itu, Dekan Fakultas Peternakan Dr Adrizal mengatakan, kegiatan ini diselenggarkan dalam rangka memperingati Hari Ayam dan Telur (HTN) Tahun 2022. Dan panitia pusat bekerja sama dengan Fakultas Peternakan Unand menggelar seminar nasional yang diikuti para peneliti se-Indonesia.
Pembicara utama pada seminar ini, antara lain Mr Look Schoonman dari FAO, Singgih Januratmono Ketua Pinsar dan sekaligus Anggota DPR RI, Prof dr. Nur Indrawati Lipoeto, Ir Effendi dari Dinas Pangan, serta Dr Rusfidra pakar ayam kokok balenggek. Selesai mendengar presentasi pemakalah utama akan diikuti seminar paralel. (*)