HARIANHALUAN.ID – Geliat literasi di Kota Padang sangat rendah, hal ini dibuktikan dengan minimnya angka kunjungan ke Perpustakaan Kota Padang yang rata-rata menunjukkan angka 20 per hari.
Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kota Padang melihat hal ini, menyusun berbagai program untuk terus meningkatkan literasi di kota itu.
“Yang harus ditingkatkan, yaitu menumbuhkan minat baca baik online maupun offline. Sekarang teorinya bukan lagi tentang mengajarkan membaca buku lagi, tapi lebih kepada menanamkan kebiasaan membaca, cuma sekarang kita menyampaikannya dalam bentuk sarana buku,” ujar Kepala Bidang Perpustakaan, Anggun Basuki.
Anggun Basuki melihat hal ini seiring dengan digitalisasi dan perkembangan zaman. Menurutnya, ketika teknologi semakin berkembang kebutuhan manusia akan buku pun semakin berkurang. Hal ini, karena apapun bentuk kebutuhan yang diinginkan telah disediakan secara digital termasuk buku.
“Maka dari itu, kalau kita lihat dari kunjungan mungkin angkanya sangat minim. Namun, kita juga tidak dapat memastikan berapa banyak orang-orang yang membaca buku secara digital. Mengakses informasi dalam situs, itu sudah termasuk gerakan literasi,” katanya.
Selanjutnya, Kasi promosi dan layanan, Sefni Hayati menambahkan bahwa pengunjung pustaka yang hanya sekitar 10 hingga 20 orang per hari itu didominasi kalangan mahasiswa akhir yang sedang penelitian. Sejak awal 2022 sampai Selasa (27/9/2022) jumlah pengunjung pustaka Padang berada pada angka 14 ribu orang pengunjung.