Ketua Departemen Kebidanan Fakultas Kedokteran Unand, Yulizawati mengatakan bahwa workshop keenam ini merupakan serangkaian kegiatan CoE dari sembilan kegiatan yang akan diselenggarakan ke depan.
Tujuan dari kegiatan workshop konselor remaja ini adalah menghasilkan seorang tenaga pelatih, modul dan SOP yang akan digunakan pada pelatihan konselor remaja di sekolah, yang bersinergi dengan program kegiatan Klinik Pratama Fakultas Kedokteran Universitas Andalas melalui layanan midwifery care.
Ketua panitia workshop, Laila Rahmi menyampaikan bahwa acara ini diisi oleh lima narasumber dalam negeri. Sebagai narasumber di hari pertama, yaitu Yusrawati dengan mengusung materi tentang “Konsep, Permasalahan, dan Evidance Based Practice pada Kesehatan Reproduksi Remaja”, narasumber kedua Eni Gustina (Deputi Bidang KB dan Kespro BKKBN Pusat) dengan materi tentang “Kebijakan dan Program Kesehatan Reproduksi Remaja di Indonesia untuk Mempersiapkan Generasi Berkualitas”, dan narasumber ketiga Nanda Edya Putra dari Dinas Pendidikan Provinsi Sumatra Barat dengan tema “Tata Kelola Kesehatan Reproduksi Remaja dan Layanan Konseling oleh Konselor Remaja di Sekolah Menengah”.
Pada hari kedua dilanjutkan oleh narasumber Tina Afiatin dengan dua materi, yaitu “Kesehatan Mental dan Pendidikan Karakter pada Remaja”, serta “Metode Pendekatan kepada Remaja dan Pemberdayaan Remaja sebagai Konselor Sebaya”.
Antusias dan partisipasi dari narasumber dan peserta pada kegiatan ini terlihat dari diskusi dan tanya jawab yang berlangsung dengan aktif. Diskusi terkait bahwa pada masa remaja, individu diharapkan tidak lagi bergantung pada orang lain/orang tua, namun dapat membuat keputusan pada kehidupannya secara mandiri.
Menghadapi tantangan tersebut, seorang remaja tentunya memiliki kapasitas, kemampuan dan cara yang berbeda-beda dari remaja lainnya. Lingkungan keluarga, sekolah dan pertemanan memiliki kontribusi yang besar terhadap kemampuan remaja dalam menghadapi tantangan tersebut.