HARIANHALUAN.ID – Pada 2021, Program Studi (Prodi) Kebidanan Fakultas Kedokteran Universitas Andalas (Unand) terpilih sebagai salah satu Center of Excellent Pendidikan Kebidanan.
Center of Excellence (CoE) merupakan suatu program yang dibina oleh Direktorat Penyediaan Tenaga Kesehatan, Direktorat Jenderal Tenaga Kesehatan melalui program kerja sama Pemerintah Republik Indonesia dengan United Nations Population Fund (UNFPA) dan Global Affairs Canada (GAC), dalam upaya mencetak pendidikan kebidanan yang berkualitas tinggi.
Sebagai salah satu rangkaian kegiatan CoE tersebut Prodi Kebidanan (Fakultas Kedokteran Universitas Andalas (Unand) menggelar workshop keenam dengan tema “Update on Adolescent Health and Wellbeing“ di The ZHM Premiere Hotel Padang pada 22-23 September 2022.
Kegiatan workshop ini dibuka Dekan FK Unand, Afriwardi, sekaligus dalam sambutannya beliau menyampaikan terima kasih atas kerja keras Prodi Kebidanan FK Unand, yang juga tidak terlepas dari dukungan AIPKIND dan IBI, sehingga rangkaian kegiatan CoE ini dapat terlaksana hingga pada workshop keenam ini.
Workshop kali ini terkait konselor remaja dengan tujuan pelaksanaan kegiatan adalah mempersiapkan dan meningkatkan pengetahuan, serta keterampilan dosen sebagai seorang trainer dalam membentuk dan melatih remaja menjadi seorang konselor remaja di sekolahnya.
Kegiatan digelar secara online dan offline diikuti sebanyak lebih kurang 100 peserta yang hadir, meliputi Dekan FK Unand, Ketua IBI Pusat, Ketua APIKIND, perwakilan UNFPA, Kemenkes RI, perwakilan Pemerintah Canada, Dosen Prodi Kebidanan FK Unand, serta undangan dari berbagai institusi, seperti BKKBN Provinsi Sumatra Barat dan Kota Padang, Dinas Pendidikan Provinsi Sumatra Barat dan Kota Padang, Dinas Kesehatan Kota Padang, Bundo Kanduang Sumatra Barat, Perwakilan RS Unand, preseptor puskesmas wilayah Kota Padang, preseptor dari praktik mandiri bidan wilayah Sumatra Barat, serta mahasiswa kebidanan dan alumni.
Ketua Departemen Kebidanan Fakultas Kedokteran Unand, Yulizawati mengatakan bahwa workshop keenam ini merupakan serangkaian kegiatan CoE dari sembilan kegiatan yang akan diselenggarakan ke depan.
Tujuan dari kegiatan workshop konselor remaja ini adalah menghasilkan seorang tenaga pelatih, modul dan SOP yang akan digunakan pada pelatihan konselor remaja di sekolah, yang bersinergi dengan program kegiatan Klinik Pratama Fakultas Kedokteran Universitas Andalas melalui layanan midwifery care.
Ketua panitia workshop, Laila Rahmi menyampaikan bahwa acara ini diisi oleh lima narasumber dalam negeri. Sebagai narasumber di hari pertama, yaitu Yusrawati dengan mengusung materi tentang “Konsep, Permasalahan, dan Evidance Based Practice pada Kesehatan Reproduksi Remaja”, narasumber kedua Eni Gustina (Deputi Bidang KB dan Kespro BKKBN Pusat) dengan materi tentang “Kebijakan dan Program Kesehatan Reproduksi Remaja di Indonesia untuk Mempersiapkan Generasi Berkualitas”, dan narasumber ketiga Nanda Edya Putra dari Dinas Pendidikan Provinsi Sumatra Barat dengan tema “Tata Kelola Kesehatan Reproduksi Remaja dan Layanan Konseling oleh Konselor Remaja di Sekolah Menengah”.
Pada hari kedua dilanjutkan oleh narasumber Tina Afiatin dengan dua materi, yaitu “Kesehatan Mental dan Pendidikan Karakter pada Remaja”, serta “Metode Pendekatan kepada Remaja dan Pemberdayaan Remaja sebagai Konselor Sebaya”.
Antusias dan partisipasi dari narasumber dan peserta pada kegiatan ini terlihat dari diskusi dan tanya jawab yang berlangsung dengan aktif. Diskusi terkait bahwa pada masa remaja, individu diharapkan tidak lagi bergantung pada orang lain/orang tua, namun dapat membuat keputusan pada kehidupannya secara mandiri.
Menghadapi tantangan tersebut, seorang remaja tentunya memiliki kapasitas, kemampuan dan cara yang berbeda-beda dari remaja lainnya. Lingkungan keluarga, sekolah dan pertemanan memiliki kontribusi yang besar terhadap kemampuan remaja dalam menghadapi tantangan tersebut.
Untuk itu, dosen perlu meningkatkan pengetahuan dan keterampilan agar mampu mengarahkan dan melatih siswa untuk bisa menjadi konselor sebaya melalui kegiatan workshop konselor remaja.
Kegiatan ini diharapkan dapat menghasilkan modul dan SOP yang akan dapat digunakan dalam membentuk dan menerapkan konselor sebaya pada kalangan remaja di sekolah menengah nantinya. (*)