Prodi S1 Kebidanan dan Pendidikan Profesi Bidan FK Unand Gelar Workshop Ketujuh “Family Planning and Contraception”

Kebidanan FK unand

HARIANHALUAN.ID – Program Studi S1 Kebidanan dan Pendidikan Profesi Bidan Fakultas Kedokteran Universitas Andalas (Unand) menggelar workshop ketujuh, dengan tema “Family Planning and Contraception for Midwives” di Hotel Hayam Wuruk (HW Hotel) Padang, pada 29-30 September 2022.

Kegiatan ini merupakan salah satu rangkaian kegiatan Center of Excellent  (CoE) Pendidikan Kebidanan, yang merupakan suatu program yang dibina oleh Direktorat Penyediaan Tenaga Kesehatan, Direktorat Jenderal Tenaga Kesehatan melalui program kerja sama Pemerintah Republik Indonesia dengan United Nations Population Fund (UNFPA) dan Global Affairs Canada (GAC), dalam upaya mencetak pendidikan kebidanan yang berkualitas tinggi.

Ketua Departemen Kebidanan Fakultas Kedokteran Unand, Yulizawati mengatakan, workshop ketujuh ini merupakan serangkaian kegiatan CoE dari sembilan kegiatan yang akan diselenggarakan.

“Tujuan dari kegiatan workshop family planning and contraception for midwives adalah menghasilkan modul KB, yang bisa dijadikan acuan pada Klinik Pratama Fakultas Kedokteran Universitas Andalas melalui layanan midwifery care,” ujarnya.

Kegiatan digelar secara online dan offline diikuti sebanyak lebih kurang 100 peserta yang hadir meliputi Dekan FK Unand, Ketua IBI Pusat, Ketua APIKIND, perwakilan UNFPA, perwakilan Kemenkes RI dan Pemerintah Kanada, Dosen Prodi Kebidanan FK Unand dan undangan dari berbagai institusi, seperti Kepala BKKBN Provinsi Sumbar, Kepala BKKBN Kota Padang, Kepala Dinas Pendidikan Kota Padang, DKK Kota Padang, Bundo Kandung Sumbar, perwakilan RS Unand, preseptor puskesmas wilayah Kota Padang, preseptor dari praktik mandiri bidan Kota Padang, serta mahasiswa kebidanan dan alumni.

Kegiatan workshop ini juga dihadiri Ketua AIPKIND, Yumiarni Ilyas. Dalam sambutannya ia menyampaikan sangat mengapresiasi tema kegiatan yang diangkat pada workhsop ketujuh ini, yaitu terkait dengan keluarga berencana dan kontrasepsi.

Salah satu pelayanan kebidanan pada wanita dalam siklus reproduksinya adalah pelayanan keluarga berencana. Upaya pemerintah dalam mengendalikan laju pertumbuhan penduduk adalah melalui pelaksanaan program KB.

Bidan dalam memberikan pelayanan kebidanan mengacu pada model praktik kebidanan yang merupakan suatu bentuk pedoman/acuan kerangka kerja, seorang bidan dalam memberikan asuhan kebidanan. Adapun output kegiatan ini nantinya adalah menghasilkan modul KB, sehingga nantinya Prodi Kebidanan Unand mampu memberikan pelayanan KB yang berkualitas dengan, di antaranya meningkatkan akses dan kualitas informasi, konseling dan pelayanan KB di Klinik Pratama Kebidanan Unand yang sedang dikembangkan.

Kegiatan workshop ini dibuka oleh Dekan FK Unand, Afriwardi, sekaligus menyampaikan terima kasih atas kerja keras Prodi Kebidanan FK Unand serta tidak terlepas dari dukungan AIPKIND dan IBI, sehingga rentetan kegiatan CoE ini dapat terlaksana hingga pada workshop ketujuh ini.

Workshop dengan tema KB ini tentunya sangat penting untuk meningkatkan kualitas pelayanan KB, perlunya tenaga bidan untuk dapat meningkatkan pengetahuan (kognitif) dan diperlukan pula kemampuan (skill), yang khusus dalam memberikan berbagai jenis metode kontrasepsi.

Ketua panitia workshop, Feni Andriani menyampaikan bahwa acara ini diisi oleh enam narasumber dalam negeri. Sebagai narasumber dihari pertama, yaitu Cesa Septiana Pratiwi dengan mengusung materi tentang “Mental Health Ibu dalam Pengambilan Keputusan untuk Penggunaan Alat Kontrasepsi”, pemateri kedua, Ismi Dwi Astuti Nurhaeni dengan materi tentang Peran Gender dalam Pemilihan Alat Kontrasepsi”, pemateri ketiga oleh Yusrawati mengusung tema “Evidance Based Practice dalam Pelayanan Kontrasepsi”, dan pemateri terakhir dihari pertama yaitu Eni Gustina dengan judul “Transformasi Digital Pada Pelayanan Kontrasepsi.

Sementara narasumber di hari kedua, dengan pemateri kelima dari BKKBN Provinsi Sumatra Barat dengan tema “Regulasi Keluarga Berencana dan Kontrasepsi”, dilanjutkan oleh pemateri keenam oleh Syamel Muhammad, dengan tema “Penggunaan Kontrasepsi Hormonal dengan Kejadian Kanker”.

Dalam sesi diskusi pada hari pertama maupun kedua tampak antusias dan partisipasi narasumber dan peserta pada kegiatan ini. Diskusi dan tanya jawab narasumber dan peserta berlangsung dengan aktif dan hangat.

Diskusi terkait peran gender dalam pelayanan KB menjadi salah satu hal menarik yang dibicarakan, bahwa masih rendahnya partisipasi pria dalam ber-KB yang disebabkan oleh banyak faktor, di antaranya adalah minimnya pilihan alat kontrasepsi untuk pria, faktor sosial budaya dan lain-lain.

Peran laki-laki diharapkan bukan sekedar sebagai peserta KB pasif atau sekedar mendukung pasangan dalam ber-KB, melainkan juga diharapkan membantu mempertahankan dan meningkatkan kesehatan ibu. Sampai dengan saat ini, BKKBN dan beberapa sektor terkait lainnya sedang mengusahakan berbagai upaya yang akan dikembangkan untuk meningkatkan kualitas pelayanan KB di Indonesia, seperti sedang dikembangkannya transformasi digital untuk pelayanan KB, serta mengupayakan adanya pilihan alat kontrasepsi untuk pria. (*)

Exit mobile version