Tanggulangi Sampah, Mahasiswa UNP Gagas Program Empati

HARIANHALUAN.ID – Resah dengan permasalahan sampah yang semakin meningkat, sejumlah mahasiswa Universitas Negeri Padang (UNP) yang tergabung dalam Himpunan Mahasiswa Teknik Elektronika melalui Program PPK Ormawa menginisiasi program Edukasi dan Manajemen Pengelolaan Sampah (Empati).

Wahyu Permana Putra, selaku koordinator mengatakan, kegiatan empati tersebut dilakukan untuk menciptakan lokasi yang ramah lingkungan dan bersih dari sampah.

“Tujuan kita membuat program ini untuk menyelesaikan permasalahan sampah yang ada di Kota Padang. Selain itu, juga untuk menciptakan lingkungan yang ramah lingkungan dan bersih dari sampah,” ujanrnya, Kamis (10/11/2022).

Wahyu mengatakan, ada empat program yang dilakukan dalam kegiatan empati, di antaranya adalah manajemen edukasi tentang pemilahan sampah dan pengelolaan sampah, rumah sampah digital, budidaya maggot untuk pengelolaan sampah organik dan rumah aquaponik untuk pengelolaan sampah anorganik, sekaligus untuk lahan pangan mandiri bagi warga.

“Saat ini program kita fokuskan di dua RW yang berada di Kelurahan Limau Manis Selatan, yaitu di RW 1 dan RW 3. Di RW 1 untuk budidaya maggot dan rumah sampah digital, karena di sana ada tempat pembuangan sampah, sementara itu di RW 3 program aquaponik dan lahan mandiri warga,” katanya.

“Rumah sampah digital merupakan program pemungutan sampah terpilah yang terdaftar di aplikasi yang kami buat melalui website, yaitu http://www.rsdempati.com/. Jadi dari aplikasi ini jumlah sampah dari lokasi mitra bisa terkontrol. Kemudian nantinya sampah-sampah yang terpilah tersebut akan kita manfaatkan untuk menjadi makan maggot atau untuk bahan pembuatan aquaponik,” ucapnya.

Sementara itu, kata Wahyu, program edukasi dilakukan dengan cara memberitahu masyarakat cara untuk memilah dan memanfaatkan sampah yang bisa dimanfaatkan dan mana yang tidak.

Wahyu mengungkapkan, program aquaponik merupakan program pengelolaan sampah plastik yang digunakan membuat lahan mandiri bagi warga untuk pengelolaan ikan dan sayuran.

“Nantinya hasil panen dari aquaponik ini bisa dinikmati oleh warga dengan cara mengkonversikan poin yang telah diterima mereka, melalui penjualan sampah lewat aplikasi rumah sampah digital yang telah kami buat,” katanya.

Sementara Lurah Limau Manis Selatan, Noverman menyambut baik program yang dilakukan oleh mahasiswa UNP tersebut. Ia mengatakan, program yang dibuat sangat menarik dan sangat membantu di lingkungan masyarakat.

“Programnya sangat menarik dan juga sangat membantu masyarakat dalam hal pengelolaan sampah, terutama pada budidaya maggot. Jika dilihat, budidaya maggot itu sangat gampang dan harganya pun mahal jika dijual,” ucapnya.

“Jadi saya mengucapkan terima kasih kepada adik-adik mahasiswa, karena sudah memilih kelurahan kami menjadi salah satu lokasi untuk melaksanakan program pengelolaan sampah,” tuturnya. (*)

Exit mobile version