Kumpulan Puisi Arikah Naurah, Siswi SMP Al Islah Bukittinggi

BIODATA

Nama     :   Arikah Naurah
Tempat tanggal lahir : Bukittinggi 30 Maret 2009
cita cita : Tenaga kesehatan/Dosen
Ig: @arikahnaurh_

KENANGAN DALAM HUJAN
Karya: Arikah Naurah

Mendengar suara dalam kerinduan hujan
Bagaikan sungai yang mengalir deras
Saat hujan dalam dasar lautan
Mengingat kenangan yang tak terlupakan
Menjadi payung hanya untuk meninggalkan
Singkat namun melekat
Termangu didasar lautan
Melukis indahnya kenangan
Rumah hantu yang begitu kelam
Membuatku kehilangan jejak cahaya
Seperti dingin malam
Mendengar rintik hujan
Yang jatuh tiada henti
namun hujan tetap kembali
Luka yang ditancapkan terlalu dalam
Membuat bekas yang kekal

Bukittinggi, November 2022

UNTUKMU
Karya: Arikah Naurah

Dirimu penyemangatku
Dihari hari kelamku
Saat dunia menyerangku
Namun dirimu membuat diriku tetap bertahan
Ini cerita kita antara aku dan kamu
Aku yang termangu saat melihatmu
Menunggu alam semesta menakdirkan
Dan tiupan angin membawa jawaban
Kini dirimu telah berbeda
Membuatku harus menahan segalanya sendiri
Manis telah berlalu dalam memoriku
Sakit yang menusuk hatiku
Menjadi bekas luka terdalam dihidupku
Sederhana tapi membuatku terluka

Bukittinggi, November 2022

MELUKIS INDAH KENANGAN
Karya: Arikah Naurah

Kulukiskan pada kanvas kerinduan ku padamu
Melukis kenangan demi kenangan
Mencoba melepas duri duri tajam dihatiku
Warna yang kupadukan dalam kanvas
Berharap hari berikutnya akan berwarna
Kulukiskan hujan pada kanvasku
Hujan yang kembali karena hatiku yang lembab
Dirimu yang hanya singgah
Namun hadirmu begitu indah
Lalu kulukiskan bianglala yang indah
Yang selalu dikagumi indahnya
Namun bianglala yang datang dan pergi tanpa peduli
Bianglala yang tak memikirkan kerinduan seseorang
Yang menggantungkan ketulusan
Hanya untuk kesenangan nya

Bukittinggi, November 2022

SENJA
Karya: Arikah Naurah

Indahnya dirimu
Menenangkan jiwa ku
Menghilangkan lembab hatiku
Sakitnya tangan yang terkena goresan pisau
Membuat luka yang begitu mendalam
Luka yang akan berbekas walau sudah diobati
Nyatanya diriku salah menilaimu
Yang meninggalkan ku membuat luka baru
Senja yang ku banggakan dan ku kagumi
Kini berganti malam yang dingin menusuk kulitku
Seperti menimbulkan luka lama yang dulu kamu obati
Dan kini luka itu kembali
Kini hanya malam yang mendengar tangis lirih dalam hatiku
Hanya malam saksi atas kesedihan ku
Kamu kembali membuatku tak percaya pada ketetapan
Hanya datang dan pergi dengan sendirinya
Mengikuti alur cerita yang telah dituliskan
Kita hanyalah tokoh dalam satucerita

Bukittinggi, 27 November 2022

Exit mobile version