Adapun berbagai produk projek yang dipamerkan seperti kerajinan tangan, olahan makanan, teknologi tepat guna serta berbagai kreativitas unggulan yang ikut serta dalam pameran tersebut merupakan binaan dari para guru selama tiga bulan terakhir.
Menurut ketua pelaksana, Desrita, S.Pd mengungkapkan puluhan jenis produk tersebut merupakan produk yang telah lulus dalam ujian kelayakan untuk dipamerkan. Jika dijumlahkan dengan hasil proyek yang tidak lulus ujian kelayakam maka total secara keseluruhan produk tersebut berjumlah ratusan. Hanya saja ada beberapa produk yang gagal saat mendemontrasikannya.
“Kalau dijumlahkan secara keseluruhan, produk santri kita ratusan banyaknya. Tapi kita ingin menampilkan yang terbaik. Sebelum kita pamerkan kita uji dulu kelayakannya,” ungkapnya.
Dikatakannya beberapa proyek yang gagal uji kelayakan seperti projek membangun energi listrik dari tenaga angin, tapi gagal karena kesulitan dalam rancangan bangunnya. Sehingga menurut guru Bahasa Indonesia tersebut tidak layak untuk dipamerkan.
“Kita tetap menghargai setiap usaha santri kita, namun untuk dipamerkan dan diperlihatkan ke khalayak ramai tentu kita tampilkan yang terbaik. Karya mereka yang tidak lolos saat ini akan kita minta lagi penyempurnaannya di semester depan, sehingga tahun depan bisa kita pamerkan,” jelasnya.
Dalam pameran tersebut ada dua masterpiece terbaik yang telah mengikuti ajang International STEM Exhibition, Industrial Expo, Education fair, & book fair (ISEE 2022) di Penang Malaysia 14-16 Desember 2022.