HARIANHALUAN.ID – Kepala Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Padang, Yopi Krislova membantah adanya mutasi besar-besaran guru SMPN 1 Kota Padang.
“Engga, cuma dipindahkan sembilan orang guru. Tidak ada mutasi besar-besaran sampai 25 guru,” ucap Yopi saat dihubungi Haluan, Senin (16/1/2023).
Yopi menambahkan, mutasi di tempat kerja merupakan hal yang biasa. “Perpindahan tugas itu biasa, memang mutasi itu kan karena ada orangnya pensiun, gurunya pindah dan tidak hanya di satu sekolah saja. Itu biasa,” ucapnya.
Terkait SMPN 1 ini, Ia menambahkan, merupakan buntut dari kasus mark up nilai pada tahun 2022 lalu. “Kita tidak ingin mengulang masalah yang dulu-dulu, karena menjadi catatan buruk di dunia pendidikan Kota Padang hingga jadi perbincangan di nasional. Ini menjadi evaluasi bagi kita. Kita ingin meluruskan tidak ada mark up (penggelembungan nilai),” tuturnya.
Namun Ia menegaskan, tidak masalah sebenarnya mau pindah, mutasi, rotasi atau apapun namanya. “Sama kayak pegawai, kalau dipindahkan oleh wali kota karena dia diberi amanah di tempat lain. Yang pindah itu cuma sembilan orang, kepala sekolah saja jadi guru sekarang di SMPN 25 Padang, biasa itu,” ucapnya.
Dalam proses mutasi, Dinas Pendidikan Kota Padang juga telah mengikuti aturan yang berlaku. Sebab, kata Yopi, dengan menggunakan kurikulum Merdeka Belajar, Disdik terus berupaya bagaimana meningkatkan mutu belajar.