HARIANHALUAN.ID – SMK Maritim Nusantara mendapatkan bantuan langsung dari pemerintah pusat dari dana alokasi khusus (DAK) tahun 2022, berupa bangunan ruang praktek siswa jurusan pelayaran.
Dengan adanya bantuan itu, SMK Maritim Nusantara berpeluang untuk berkompetensi dengan sekolah lain yang bergerak di bidang kemaritiman.
Ketua Yayasan Al Ma’arij, AS. Edi berharap kepada pemerintah daerah, provinsi maupun pemerintah pusat untuk meningkatkan fasilitas pendukung terhadap program keahlian kemaritiman, seperti simulator, kapal praktek, teaching factory, labor bahasa, radar pemantau kapal dan lain sebagainya,
Edi mengatakan, posisi SMK Maritim Nusantara ini berada pada ketinggian 30 mdpl yang berjarak 300 meter dari bibir pantai. Sekolah swasta ini berdiri di atas lahan seluas 9.000 meter bujur sangkar. Meski berada tak jauh dari bibir pantai, namun berada pada lokasi zona aman evakuasi terhadap bencana tsunami dan memiliki tempat latihan simulasi evakuasi bencana gempa dan tsunami.
“Bantuan DAK tahun 2022 sudah terealisasi, dengan membangun gedung baru yang sangat kokoh sesuai dengan mottonya Kuat di darat, Tangguh di Laut, Jiwa Diraga, Iman,” ujar Edi, Jumat (27/1/2023).
Selain itu, kata tokoh pendidikan ini, SMK Maritim Nusantara juga memiliki asrama (bording scholl) yang sederhana dari bangunan kayu dan papan, akan tetapi memiliki kenyamanan bagi anak didik, dikarenakan fasilitas MCK di kamar masing-masing.
Lebih lanjut Edi mengatakan, pihaknya meyakini bahwa tamatan SMK Maritim Nusantara akan mampu bersaing dengan lulusan sekolah lain, terutama untuk mengisi peluang kerja bidang kemaritiman baik dalam negeri maupun luar negeri.
“Kita berharap DAK tahun 2023 ini, SMK Maritim Nusantara kembali memperoleh bantuan dari pemerintah guna melengkapi kekurangan yang ada,” tutur Edi mengakhiri.
Sementara Kepala SMK Maritim Nusantara, Roza Marlina menyampaikan, dengan adanya bantuan sarana dan prasarana yang sudah ada, sekolah ini bisa melaksanakan Uji Kompetensi Keahlian (UKK) sendiri, bidang keahlian teknik kapal penangkap ikan.
“Dengan adanya bantuan pemerintah pusat dan provinsi, kini tanggungjawab sekolah semakin berat untuk membuktikan bahwa bantuan itu sangat bermanfaat terhadap anak bangsa,” kata Roza. (*)