Program beasiswa untuk santri yang akan tamat di Perguruan Thawalib yakni santri duduk di kelas 12 Kuliyatul Ulum El Islamiyah (KUI) setingkat SMA/Aliyah telah dilakukan Pengurus Yayasan Thawalib dengan bertemu langsung dengan seluruh santri putra dan putri.
Dijelaskan Abrar, bagi santri yang berniat dan berminat mengambil program beasiswa ikatan dinas tersebut tentu harus memenuhi sejumlah persyaratan yang ditetapkan Yayasan Thawalib. Diantara persyaratan yakni santri yang memiliki prestasi akademik selama menempuh pendidikan tingkat KUI putra maupun putri. Kemudian, memilki kemauan dan tekad yang kuat untuk kuliah, kemauan untuk kembali ke Perguruan Thawalib, serta kemampuan dalam membaca kitab serta dalam berbahasa.
“Berbagai persyaratan yang ditetapkan tersebut dengan tujuan nanti para santri yang kuliah di Unida dapat mengikuti perkuliahan dengan baik dan ketika kembali ke Perguruan Thawalib dapat menjadi tenaga pendidik,” kata Abrar.
Kuliah di Unida
Sekretaris Yayasan Thawalib Padang Panjang Irwan Natsir, S.Sos, MAP mengatakan, salah satu perguruan tinggi yang dipilih oleh Yayasan Thawalib untuk program beasiswa ikatan dinas adalah Unida Gontor, Jawa Timur. Pemilihan tersebut tidak terlepas dari pertemuan Pengurus Yayasan Thawalib dengan pihak Unida Gontor pada Oktober 2022 lalu di Ponorogo.
“Pada Oktober 2022 lalu kami silaturrahmi dengan jajaran pimpinan Unida di Ponorogo untuk membahas kerjasama yang akan dilakukan. Kemudian secara historis Unida yang dimiliki oleh Pesantren Modern Darussalam Gontor, cukup kuat dengan Thawalib karena salah seorang pimpinan Gontor adalah alumni Thawalib yakni Kiyai Imam Zarkasyi,” kata Irwan Natsir.
Para santri yang menerima beasiswa ikatan dinas tersebut akan dikirim ke Unida Gontor untuk kuliah sampai tamat. Setelah tamat mereka kembali ke Perguruan Thawalib untuk melaksanakan tugas dinas sebagai tenaga pendidik.