Studi Tiru ke Luar Negeri, Siswa SMA 1 Palupuh Berangkat ke Negara Malaysia

Kontributor Teguh

SMA 1 Palupuh

HARIANHALUAN.ID – Sejumlah 201 rombongan pelajar dan kepala sekolah mengikuti studi tiru ke luar negeri, Minggu (5/22023). Para rombongan ini dilepas oleh Bupati Agam diwakili Sekretaris Daerah (Sekda) Edi Busti, Minggu (5/2/2023).

Rombongan tersebut terdiri dari 125 pelajar SMA dan SMP, serta didampingi kepala sekolah SD Penggerak, kepala SMP dan SMA.

Pada pelepasan itu, Sekda berpesan agar semua yang berangkat studi tiru ke Malaysia dapat mengambil pelajaran yang baik, dalam pengembangan karakter dalam pendidikan.  Rombongan dipimpin Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kabupaten Agam, Isra dan Kepala Cabang Dinas Pendidikan Sumatra Barat Wilayah 1, Mardison.

Dipilihnya Negeri Kelantan, Malaysia, karena merupakan negeri yang kental dengan pendidikan agama Islam dan mampu menggabungkan kurikulum pendidikan keilmuan yang ada dengan ajaran Islam.

Kunjungan dilakukan ke Yayasan Islam Klantan, di antaranya Ma’had Muhammadi Lelaki, Ma’had Muhammadi Perempuan, serta Pondok Pesantren Pasir Tumboh, dan juga dilakukan lawatan ke Perguruan Tinggi Islam.

Kunjungan ini juga dalam rangka menumbuhkan praktik baik dalam mengaplikasikan karakter pelajar Pancasila yang dikembangkan dalam kurikulum merdeka belajar. Kegiatan ini juga akan dihadiri oleh Sekda Edi Busti, untuk kunjungan kenegaraan Negeri Klantan. Rombongan akan kembali pada Sabtu (11/2/2023).

Pada kunjungan ini, sebanyak tujuh siswa SMA 1 Palupuh diiringi kepala sekolah dan anggota juga diberangkatkan ke Malaysia. Dari tujuh orang tersebut ada empat pelajar yang berasal dari Nagari Pasia Laweh, dua orang dari Nagari Nan V, dan satu siswa dari Nagari Nan VII.

Kepala SMAN 1 Palupuh, Indra Jaya melalui pesan WhatsApp menyampaikan, kunjungan selama enam hari, mulai Minggu (5/2/2023) hingga Sabtu (11/2/2023) dan di Negeri Klantan-nya selama tiga hari.

“Dengan kunjungan ini diharapkan siswa dapat menuai berbagai ilmu baik secara akademik maupun karakter positif dalam kedisiplinan hidup yang teratur, sebagaimana dipraktikkan oleh masyarakat Klantan yang agamis,” ucapnya. (*)

Exit mobile version