SMPN 1 Painan Optimistis Pertahankan Adiwiyata Mandiri

SMPN 1 Painan

Kepala SMPN 1 Painan, Linda Astuti menerima Penghargaan Adiwiyata Mandiri dari Bupati Pesisir Selatan, Rusma Yul Anwar. IST

HARIANHALUAN.ID — Sekolah Menengah Pertama Negeri (SMPN) 1 Painan, Kecamatan IV Jurai, Kabupaten Pesisir Selatan, optimistis bisa kembali mempertahankan penghargaan Adiwiyata Mandiri tingkat nasional dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK), yang telah diterima pada tahun 2022 lalu.

Predikat Sekolah Adiwiyata Mandiri yang diraih oleh salah satu sekolah unggulan berprestasi di Kabupaten Pesisir Selatan tersebut, didapatkan setelah melalui serangkaian penilaian yang cukup panjang. Mulai dari tingkat kabupaten, provinsi hingga nasional.

“Penghargaan sebagai Sekolah Adiwiyata Mandiri kami dapatkan berkat kerja keras tim yang sangat kompak dan solid. Mulai dari guru maupun peserta didik. Semua ikut terlibat. Ini merupakan pencapaian yang luar biasa bagi kami,” ujar Kepala SMPN 1 Painan, Linda Astuti kepada Haluan, Selasa (21/2/2023).

Menurut Linda Astuti, hanya dua SMP di Kabupaten Pesisir Selatan yang menerima penghargaan Adiwiyata Mandiri tahun 2022. Yakninya SMPN 1 Painan IV Jurai, serta SMPN 2 Kecamatan Koto XI Tarusan. Penyerahan penghargaan dilakukan langsung oleh Bupati Pesisir Selatan, Rusma Yul Anwar.

“Kami tentu akan berupaya mempertahankan atau bahkan meningkatkan prestasi ini. Salah satu caranya adalah dengan pengembangan hasil pengolahan sampah yang tidak hanya digunakan di lingkungan sekolah. Kami menargetkan hasilnya bernilai ekonomis, serta bisa dijual kepada masyarakat umum,” ujarnya.

Senada dengan itu, operator pendamping program Adiwiyata SMPN 1 Painan, Titi Permata Sari mengatakan, sejak tahun 2021 lalu SMPN 1 Painan telah memiliki bank sampah, serta program pengolahan sampah organik maupun nonorganik.

Dikatakannya, program tersebut dijalankan secara rutin oleh para siswa dengan pendampingan para guru setiap minggunya. Menariknya, pupuk kompos yang dihasilkan ternyata digunakan untuk melakukan pembibitan pohon ketapang cendana di Green House yang telah ada di sekolah tersebut.

“Bibit-bibit itu nantinya akan dipindahkan ke tanah yang masih kosong. Selain itu, sebagiannya lagi juga telah digunakan untuk program penghijauan di empat sekolah lainnya,” kata Titi. (*)

Exit mobile version