HARIANHALUAN.ID – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Pesisir Selatan (Pessel) di bawah kepemimpinan Bupati Rusma Yul Anwar mencanangkan Program Nagari Bersekolah (Pronasa), untuk mengoptimalkan potensi minat bakat siswa melalui penyelenggaraan kegiatan ekstrakurikuler tambahan di seluruh SD dan SMP.
Sekretaris Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kabupaten Pesisir Selatan, Yusmardi mengatakan, untuk menunjang pronasa Pemkab Pessel bahkan telah mengalokasikan dana sebesar Rp5,2 milliar sebagai Bantuan Operasional Sekolah Daerah (BOSDA).
“BOSDA digunakan untuk menyelenggarakan kegiatan ekstrakurikuler dalam program pronasa. Alokasi BOSDA untuk satuan pendidikan tingkat SD Rp3,1 milliar dan untuk SMP Rp2,1 milliar,” ujarnya kepada Haluan, Selasa (28/2/2023).
Yusmardi menjelaskan, besaran alokasi dana BOSDA yang diterima masing-masing sekolah, disesuaikan dengan jumlah siswa. Adapun alokasi BOSDA bagi satuan pendidikan tingkat SD di Kabupaten Pesisir Selatan adalah sebesar Rp5.000 per siswa setiap bulan selama satu tahun.
“Lalu untuk SMP sebesar Rp10.000 per siswa setiap bulan selama satu tahun. Saat ini di Kabupaten Pesisir Selatan ada 406 SD negeri dan swasta. Jumlah siswa sebanyak 54.718 orang. Sedangkan jumlah SMP negeri dan swasta sebanyak 79 sekolah dengan jumlah siswa 17.218 orang,” katanya.
Ia menuturkan, salah satu peruntukan prioritas dana BOSDA adalah untuk membayar honor para pelatih maupun pembina kegiatan ekstrakurikuler dalam program pronasa, yang telah berjalan di seluruh sekolah tingkat SD maupun SMP setiap minggunya.
“Para pelatih dan pembina ini honornya kita bayarkan per jam. BOSDA bisa digunakan untuk mengcover biaya penyelenggaraan kegiatan ekstrakurikuler, yang tidak tercover oleh dana bos reguler maupun sumber pendanaan lainnya,” ucapnya.
Yusmardi menuturkan, pembinaan minat dan bakat siswa melalui penyelenggaraan kegiatan ekstrakurikuler di Kabupaten Pesisir Selatan, dapat dipantau banyak pihak termasuk perangkat nagari setempat dengan memanfaatkan aplikasi pronasa.
Melalui aplikasi pronasa yang telah terkoneksi ke seluruh sekolah dan di dalamnya telah tergabung guru mata pelajaran seni, budaya, agama dan para pembina ekstrakurikuler ini, progres maupun jumlah siswa yang mengikuti kegiatan ekstrakurikuler dapat dilihat secara real time.
“Jadi leading sektor program pronasa ini bukan sekolah saja. Banyak pihak yang terlibat dan bisa memantau. Termasuk perangkat nagari. Sebab, goals kegiatan ekstrakurikuler di Pesisir Selatan adalah pembinaan minat bakat siswa secara mandiri, terpantau dan terbina,” ucapnya.
Yusmardi berharap, komitmen nyata Pemkab Pessel dalam mengoptimalkan potensi minat dan bakat siswa yang telah berjalan di seluruh SD dan SMP dalam bentuk penganggaran BOSDA ini, hendaknya diikuti dengan keseriusan para siswa dalam mengikuti setiap kegiatan ekstrakurikuler yang telah tersedia.
“Kegiatan ekstrakurikuler ini kita harapkan bisa menjadi wadah bagi siswa untuk mengembangkan diri sesuai minat, bakat dan potensi masing-masing di samping membentuk karakter dan peningkatan prestasi di segala bidang. Kita sangat berharap, agar para siswa maksimal dan serius dalam mengikuti kegiatan-kegiatan ekstrakurikuler yang telah tersedia,” tuturnya. (*)