HARIANHALUAN.ID – Sekolah Menengah Pertama Negeri (SMPN) 1 Painan, Kecamatan IV Jurai, adalah salah satu saksi sejarah dari lintasan panjang perkembangan sektor pendidikan Kabupaten Pesisir Selatan (Pessel) hingga saat ini.
Telah berdiri sejak era penjajahan kolonial Belanda dan Jepang sebelum tahun 1945, SMPN 1 Painan pada awalnya bernama Meses School, yaitu Sekolah Kepandaian Putri yang disingkat (SKP).
Di sekolah Kepandaian Putri ini, para siswa generasi awal pada mulanya hanya mendapatkan pengajaran mengenai keterampilan dasar, yakninya cara memasak, menjahit dan pekerjaan rumah tangga lainnya yang berhubungan dengan keputrian.
Sedangkan sekolah bagi siswa laki-laki pada zaman itu diberi nama Gapernomen, yang lebih banyak menampung siswa yang berasal dari kalangan raja-raja atau bangsawan di daerah Pesisir Selatan. Sehingga sekolah pada zaman itu, lebih dikenal sebagai Normal School atau Sekolah Raja.
Usai menamatkan pendidikan di Meses School, para siswa pada zaman itu kebanyakan melanjutkan sekolah ke Kota Padang ataupun Kota Padang Panjang. Namun usai kemerdekaan Indonesia pada tahun 1945, sekolah ini kemudian berganti nama menjadi SMP Negeri 1 Painan.
Sosok yang menjadi kepala sekolah pertama bagi SMP Negeri 1 Painan adalah tokoh yang bernama Angku Abdul Muluk dan salah satu guru wanita yang terkenal bernama Uni Radiah. Zaman itu, sebutan Angku merupakan panggilan bagi kepala sekolah laki-laki. Sedangkan bagi guru wanita dipanggil dengan sebutan Uni.