Kepala Dinas Pendidikan Pasbar, Agusli
PASBAR, HARIANHALUAN.ID — Mengisi waktu belajar pada bulan Ramadan 1444 H/ 2023 M, sesuai Instruksi Gubernur Sumatera Barat Nomor 451/ 309/ KP15-2023 tanggal 20 Februari 2023, bahwa kegiatan proses belajar mengajar pada bulan Ramadan dilaksanakan di masjid terdekat dengan sekolah.
Instruksi Gubernur Sumatera Barat yang mengarahkan pelaksanaan Pesantren Ramadan dilaksanakan di masjid terdekat dengan sekolah atau bukan di sekolah. Bertujuan untuk lebih mendekatkan siswa dengan masjid dan diharapkan siswa setelah Ramadan terbiasa ke masjid untuk beribadah dan salat berjema’ah.
Menindaklanjuti instruksi Gubernur Sumbar sehubungan dengan pelaksanaan proses belajar mengajar berupa pelaksanaan pesantren Ramadan tersebut, sebelum pelaksanaan kegiatan pesantren Ramadan dimulai, Dinas Pendidikan Pasaman Barat telah melaksanakan rapat koordinasi dengan korwil kecamatan, pengawas, MKKS SMP Pasaman Barat dan koordinasi dengan Kacabdin pendidikan provinsi wilayah Pasaman dan Pasaman Barat.
Bupati Pasaman Barat, Hamsuardi menyatakan bahwa kegiatan Pesantren Ramadan di SD dan SMP selaras dengan program unggulan Pemda Pasbar, karena itu Ia meminta kepada sekolah dan unsur terkait serta masyarakat agar mendukung suksesnya kegiatan ini.
Selanjutnya Kepala Dinas Pendidikan Pasaman Barat Agusli menyampaikan bahwa pelaksanaan proses belajar mengajar atau Pesantren Ramadan tingkat Sekolah Dasar dan Sekolah Menengah Pertama dilaksanakan mulai pada tanggal 25 Maret sampai 17 April 2023.
Materi atau kurikulum pesantren Ramadan akan disajikan berupa pematangan praktek-praktek ibadah, pelaksanaan salat dhuha, salat zuhur berjemaah untuk siswa. Membaca Al-Qur’an/ Tahfiz Al-Qur’an dan lomba lomba atau cerdas cermat materi keagamaan.
“Sengaja kita arahkan materi pesantren Ramadan pada pematangan praktek ibadah, karena kita lihat masih banyaknya siswa SD dan SMP yang kurang sempurna dalam melaksanakan praktek ibadah. Hal dimaksud seperti bagaimana berwudhu, melaksanakan sholat fardhu, salat dhuha, salat jama’, salat qashar, salat jenazah dan berdoa setelah salat,” jelas Agusli.
Ia juga menyampaikan bahwa ini merupakan inovasi awal tentang Pesantren Ramadan. Untuk itu diharapakan dukungan dari semua pihak agar berjalan sukses dan bermanfaat bagi siswa.
“Tentunya agar sukses kegiatan ini dan bermanfaat banyak bagi siswa, perlu kerja sama yang baik, serta dukungan dari orang tua siswa, pengurus masjid, da’i nagari, niniak mamak, tokoh masyarakat, unsur kejorongan, Wali Nagari dan camat,” katanya.(h/ows)