Lebih lanjut Kepala Balai Guru Penggerak Sumatra Barat, Sri Mulyati juga menyampaikan, sesuai dengan semboyan guru penggerak tergerak, bergerak dan menggerakkan, diharapkan guru penggerak akan dapat terus bergerak dan terus belajar agar menjadi lebih baik.
“Ini tidak akan habis setelah pelatihan dan pelaksanaan lokakarya saja. Ini akan tetap kita kawal dan monitor, karena guru penggerak ini adalah aset bagi Kabupaten Solok Selatan,” katanya.
Kemudian Kepala Dinas Pendidikan Solok Selatan, Syamsuria juga menjelaskan, ada sebanyak 34 calon guru penggerak pada angkatan 6 yang mengikuti lokakarya ini.
“Ini merupakan hasil pelatihan guru penggerak selama 6 bulan. Lokakarya ini merupakan kolaborasi guru dan murid. Ini bertujuan untuk meningkatkan proses pembelajaran yang lebih baik. Tentunya ini juga sejalan dengan program unggulan Pemkab Solok Selatan untuk pendidikan,” katanya. (*)