Kuatkan Program Guru Penggerak, Yulian Efi: Guru Penggerak Agen Transformasi Pendidikan

Wabup Pessel

Wabup Solsel, Yulian Efi bersama jajaran memantau stan lokakarya dari 34 calon guru penggerak di Aula Sarantau Sasurambi, Solok Selatan, Minggu (7/5/2023). Kiki Nofrijum

HARIANHALUAN.ID – Wakil Bupati Solok Selatan, Yulian Efi menyebutkan bahwa adanya guru penggerak menjadi agen transformasi pendidikan, guna mewujudkan pendidikan yang lebih berkarakter dan berkualitas.

Hal itu disampaikan langsung Yulian Efi dalam sambutannya pada kegiatan Lokakarya 7 Angkatan 6 Panen Hasil Belajar Program Pendidikan Guru Penggerak Tahun 2023 di Aula Sarantau Sasurambi, Solok Selatan, Minggu (7/5/2023).

Ia mengatakan, pada pelaksanaan kegiatan ini hendaknya menjadi momentum untuk mengubah paradigma baru dalam meningkatkan kualitas pendidikan. Bahkan harus turut andil menjadi mitra pemerintah daerah untuk melompat jauh demi pendidikan di Kabupaten Solok Selatan.

“Pendidikan berkarakter dan berkualitas sebagai misi utama kita dalam mewujudkan pembangunan daerah. Pendidikan membutuhkan waktu yang panjang untuk bisa diwujudkan. Makanya beberapa kebijakan kami lakukan guna memperbaiki pendidikan di Solok Selatan ini,” katanya.

Adapun upaya untuk membenahi pendidikan, kata Yulian Efi, telah dilakukan mulai pemerataan pendidikan melalui penggabungan sekolah maupun guru, hingga infrastruktur pendidikan.

“Salah satu upaya lainnya dalam rangka meningkatkan pendidikan itu melalui adanya calon guru penggerak ini. Maka dari itu, kami mengharapkan guru penggerak adalah salah satu garda terdepan untuk mencapai tujuan pendidikan,” ujar Wabup Solok Selatan.

Lebih lanjut Kepala Balai Guru Penggerak Sumatra Barat, Sri Mulyati juga menyampaikan, sesuai dengan semboyan guru penggerak tergerak, bergerak dan menggerakkan, diharapkan guru penggerak akan dapat terus bergerak dan terus belajar agar menjadi lebih baik.

“Ini tidak akan habis setelah pelatihan dan pelaksanaan lokakarya saja. Ini akan tetap kita kawal dan monitor, karena guru penggerak ini adalah aset bagi Kabupaten Solok Selatan,” katanya.

Kemudian Kepala Dinas Pendidikan Solok Selatan, Syamsuria juga menjelaskan, ada sebanyak 34 calon guru penggerak pada angkatan 6 yang mengikuti lokakarya ini.

“Ini merupakan hasil pelatihan guru penggerak selama 6 bulan. Lokakarya ini merupakan kolaborasi guru dan murid. Ini bertujuan untuk meningkatkan proses pembelajaran yang lebih baik. Tentunya ini juga sejalan dengan program unggulan Pemkab Solok Selatan untuk pendidikan,” katanya. (*)

Exit mobile version