Sementara Dr. Derliana, MA berharap dengan kehadiran pihak KPU memberikan sosialisasi kepada santrinya ini, mampu memupuk serta memberikan motivasi bagi santrinya sehingga kultur demokrasi yang jujur dan adil terbentuk pada diri santrinya yang kelak akam menghadapi proses-proses Pemilu. Ia berharap acara sosialisasi dan pendidikan pemilih kali ini tidak hanya memberikan pendidikan Pemilu tapi juga mampu membuka wawasan santrinya sehingga ketika saatnya tiba, para santri ini tidak menjadi apatis terhadap proses pemilu.
“Sebagai lembaga pendidikan, kita mendorong santri untuk melek terhadap perkembangan demokrasi di Indonesia ini. Hal ini bagian dari cita-cita pendidikan kita. Semoga dengan sosialisasi ini, santri kita lebih memahami tata cara tahapan setiap pemilihan umum yang merupakan amanat dari konstitusi negara kita,” harapnya.
Mengangkat tema “Pendidikan Politik Untuk Masa Depan Bangsa” kegiatan ini diikuti 400an santri. Dengan mengikuti kegiatan ini santri dibimbing untuk sadar akan pentingnya demokrasi, tahapan Pemilu dan segala bentuk mekanisme pemilihan umum.
Kepada santri juga dijelaskan betapa pentingnya menggunakan hak pilih.
Pada kesempatan itu juga dijelaskan bahwa indikasi suksesnya pemilihan umum adalah tingginya peserta pemilu termasuk para pemilih pemula. Makanya sangat perlu adanya sinergi dan kolaborasi dengan lembaga-lembaga pendidikan untuk melakukan kegiatan sosialisasi dan edukasi kepada masyarakat khususnya kepada para pemilih pemula demi terciptanya demokrasi yang berkualitas.
Untuk diketahui, pada tahun 2024 Indonesia akan menghadapi pemilu serentak untuk memilih anggota legislatif maupun eksekutif. Diharapkan melalui kegiatan sosialisasi ini, para pemilih pemula baik siswa maupun santri dapat menggunakan hak pilihnya dengan LUBER JURDIL untuk masa depan Indonesia yang lebih baik. (*)