Ditambahkannya bahwa sistem pendidikan Pondok Pesantren Kauman adalah dengan mengkolaborasikan sains yang memfokuskan diri pada ilmu pengetahuan dan teknologi, dengan ilmu-ilmu keagamaan yang kuat dan mendalam serta melatih keterampilan santri yang berorientasi kepada nilai-nilai ekonomis.
“Naiknya kepercayaan publik, merupakan buah dari upaya peningkatan mutu dan kualitas Pendidikan Pondok Pesantren agar mampu bersaing dengan sekolah/madrasah umum dan negeri. Tentu hal ini tidak terlepas dari program pendidikan yang dilakukan di pondok pesantren kita,” ucapnya.
Dijelaskannya bahwa sistem pendidikan yang selalu dicanangkan di Pondok Pesantren ini selalu mengedepankan pola asah dan asuh.
Pembinaan yang dilakukan di pondok pesantren ini menjurus kepada pengembangan potensi santri. Bagi pondok pesantren KAUMAN semua anak memiliki bakat dan minat yang berbeda, sehingga tuntutan disini tidak sama.
“Jangan paksa ikan untuk memanjat, karena potensi ikan adalah berenang. Inilah yang membuat Pondok Pesantren tidak pernah sepi prestasi. Semua bidang mampu mendidik dan membina santri untuk terus berprestasi,” jelasnya.
Doktor UIN Imam Bonjol Padang itu juga mengatakan bahwa sistem penerapan ungkit dan angkat potensi ini sudah lama diterapkan di lingkungan Pondok Pesantren KAUMAN. Semenjak dirinya pulang dari Finlandia tahun 2017, telah menerapkan konsep belajar menyenangkan. Mengasah potensi sesuai bakat dan minat serta tak kalah penting mengajar dengan penuh kasih sayang.
Ia juga menambahkan bahwa ketika mendapatkan kesempatan belajar ke Jepang 2019, Derliana langsung menerapkan pola pembinaan karakter yang kuat dengan memperhatikan nilai-nilai baik. Menerapkan keteraturan dan kedisiplinan adalah bahagian yang seharusnya menjadi habbit bagi semua warga pondok.