“Kenapa negara Jepang bisa maju seperti sekarang ini? Mereka begitu literat soal waktu dan peraturan. Disiplin adalah kunci utama bagi pendidikan Pondok Pesantren. Disiplin ilmu, Disiplin Waktu, Disiplin Ibadah menjadi hal yang fundamental bagi sebuah Pondok Pesantren,” tegasnya.
Begitu juga halnya pada saat Ibu tiga anak ini belajar penerapan teknologi dalam pembelajaran, maka di KAUMAN diterapkan perpaduan Islam dan Sain Teknologi yang disingkat dengan ISTEM. Pola pembinaan dan inovasi ini sepertinya sangat cocok dengan selera peserta didik dan hal ini menjawab tantangan zaman.
Sementara menurut Desmita, S.Pd, salah satu wali santri yang mengantarkan anak ketiganya mendaftar mengatakan bahwa alasan ia memilih Pondok Pesantren KAUMAN adalah sistem pendidikan dan kenyamanan yang ia lihat selama ini melalui anak pertama dan keduanya yang saat ini sedang mondok di Pondok Pesantren Kauman. Dua anaknya sebelumnya sudah menempuh pendidikan di sini, dan kami merasakan puas.
“Ini anak saya yang paling kecil. Dua kakaknya telah sekolah di sini. Kakaknya bercerita bahwa di sini sistem pendidikannya cocok sekali untuk perkembangan karakteristik dan untuk meraih cita-cita santri. Pondok berhasil memberikan rasa aman dan nyaman bagi santrinya. Tidak ada bully ataupun pilih kasih yang dilakukan semua tenaga pendidikan dan kependidikan,” jelasnya
Ditambahkannya sebagai orang tua dalam memilih pendidikan anak selain dilihat dari sistem pendidikan yang membangun karakter santri, juga tak kalah penting adalah memberikan pelayanan pendidikan yang ekstra bagi peserta didik. Baginya pendidikan yang baik tidak hanya soal kuantitas tapi juga kualitas. Disebutkannya salah satu kenyamanan yang didapat oleh peserta didik disini adalah memastikan seluruh peserta didik mendapatkan hak yang sama dalam menjalankan proses pembelajaran.
“Perbedaannya adalah cara pendekatan guru-guru di sini lebih melihat kepada bakat dan minat para santri, setelah itu mereka memberikan fasilitas sesuai kebutuhan dan bakat minat tersebut. Itulah yang membuat pondok pesantren ini berbeda dari yang lainnya,” tuturnya.