Diceritakannya bahwa sebelum memantapkan pilihannya di KAUMAN ada beberapa pertimbangan penting mengapa perempuan asli Paninggahan Solok ini menjatuhkan pilihan pada pondok pesantren yang digagas oleh Buya HAMKA tersebut.
Menurutnya dunia hari ini adalah dunia dalam genggaman. Orang tua bahkan anak-anak, balita sudah akrab dengannya. Manusia membutuhkan itu, tetapi intensitas yang tidak terkontrol terhadap handphone ini dapat berdampak buruk terhadap anak. Dengan menitipkan anak di Pondok Pesantren kerisauan ini tentu saja dapat dihindari.
Kedua katanya lagi tantangan anak-anak sangat berat untuk masa depan mereka, tetapi secara pribadi ibu tiga anak ini melihat Pondok Pesantren KAUMAN Muhammadiyah telah terbukti mampu mengasah kecakapan intelektual dan spiritual bagi para santrinya. Hal ini tentu saja merupakan modal hidup yang luar biasa. (*)