Bangunan SDN 08 Campago Ipuah Terbengkalai, Sudah 3 Tahun Siswa Menumpang Belajar

Salah seorang warga sekitar SDN 08 Campago Ipuah melihat bangunan sekolah yang terbengkalai sejak peristiwa kebakaran tahun 2019 lalu. YURSIL

BUKITTINGGI, HARIANHALUAN.ID – Pembangunan Gedung SDN 08 Campago Ipuah Kec. Manggis Koto Selayan (MKS) terbengkalai sejak tahun 2020 lalu. Akibatnya sudah hampir tiga tahun pula para siswanya terpaksa menumpang belajar di MDTA Sukra. Tidak dilanjutkannya pembangunan gedung tersebut dikarenakan temuan BPK dugaan penyimpangan.

Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Bukittinggi, Herriman mengatakan, mengatakan, pada tahun 2024 mendatang akan diusulkan dan dianggarkan kembali dana pembangunan SDN 08 Campago Ipuah.

Dikatakannya Informasi dari BPK Sumbar pemeriksaan terhadap pembangunan awal telah selesai sehingga tahun depan diusulkan anggaran pembangunan lanjutannya.

“Kasihan juga kita melihat anak-anak terpaksa menumpang belajar di MDA karena hal ini,” kata Herriman kepada Haluan, Rabu (8/6).

Menurutnya, terhenti pembangunan gedung SDN 08 Campago Ipuah usai kebakaran tahun 2019 lalu karena temuan Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) yang turun ke lapangan pada tahun 2020.

Ditemukan hasil pekerjaan kontraktor tidak sesuai gambar dan pekerjaan yang tidak memuaskan.

Kabid. Pembinaan Pendidikan Dasar Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Bukittinggi, Hendri mengakui telah banyak menerima keluhan masyarakat terhadap proses belajar mengajar di SDN 08 Campago Ipuah.

“Selama ini, murid-murid kita belajar menumpang di MDTA Sukra yang tempatnya sangat terbatas dan sempit,” kata Hendri.

Rencana untuk tahun ajaran baru nanti jelasnya, proses belajar mengajar di SDN 08 Campago Ipuah akan dipindahkan ke SD terdekat dengan sistem belajar shift.

“Ini baru wacana kami, nanti akan kami laporkan ke pimpinan,” jelasnya.


Terpisah, Plt. Kepala SD 08 Campago Ipuah, A. Munardi menyebutkan, telah tiga tahun sekolahnya menumpang belajar di MTDA Sukra milik mesjid Sukra sejak peristiwa kebakaran tahun 2019 lalu.

Sejak berstatus menumpang, pihak sekolah tidak maksimal untuk melakukan pengembangan sekolah.

“Dengan jumlah murid 125 orang, kegiatan upacara bendera dan olahraga tidak dapat dilaksanakan karena keterbatasan lahan MDTA,” katanya.

Selain itu, ruangan untuk majelis guru dan kepala sekolah yang kurang memadai sehingga ruangan kantor tidak dapat ditata dengan baik.

Seharusnya sekolah tersebut memiliki ruang belajar dan perkantoran sebanyak 11 lokal. Namun saat ini ruangan MDTA Sukra yang bisa dipakai hanya 8 lokal.

“Informasi yang kita ketahui, gedung sekolah itu nanti, dibangun tiga lantai dengan 16 ruangan. Proses pembangunannya dilaksanakan secara bertahap dari tahun ke tahun,” jelasnya.

Sejak sekolah menumpang di MDTA, akibatnya minat masyarakat menyekolahkan anaknya di SD 08 Campago Ipuah menurun dari tahun sebelumnya. Saat ini, jumlah anak kelas satu hanya 16 orang dari tahun sebelumnya rata rata diatas 22 orang.

Pantauan Haluan dilapangan, pembangunan awal  SDN 08 Campago Ipuah terlihat hanya berupa tiang tiang dan  lantai dua yang sudah terbengkalai. Sedangkan di sekeliling tiang itu telah dipenuhi oleh semak belukar.

Rencananya, tanah seluas 2.091 m2 milik Pemko Bukittinggi itu akan dibangun gedung sekolah tiga lantai dengan 16 ruangan belajar. (h/ril).

Exit mobile version