Dari kejauhan, ditemani cahaya
langit bumi Cati Nan Tigo perlahan memerah berangsur gelap, ingatan masa kecil Haluan sewaktu mengaji di langgar masjid belasan tahun lalu, seolah
kembali diputar Ketika menyaksikan aktivitas setor ayat yang dilakukan para bocah-bocah itu.
Lamunan terhenti, seketika usai azan magrib mulai terdengar dari sebuah musala mungil sederhana yang berada di kompleks Yayasan Adz-Dzikr Ishyaarul Jannah, Dusun Jorong Koto Hilalang II, Nagari Sungai Langkok, Kabupaten Dharmasraya, Provinsi Sumatera Barat itu.
Selepas menunaikan salat magrib tiga rakaat berjamaah di musala itu, punggung tiba-tiba disentuh seorang lelaki berusia 40 tahunan. Dengan senyuman ramah sembari berjabat tangan, ia bertanya perihal kedatangan ke tempat itu.
“Oo, wartawan dari Padang. Ingin liputan soal rumah tahfiz ini, ya? Tanya pria yang kemudian memperkenalkan diri bernama Amir ini kepada Haluan.
Ia kemudian bercerita singkat bahwa
Rumah Tahfiz Quran (RTQ) Adz-Dzikr
Ishyaarul Jannah ini, ternyata pada pagi harinya juga dimanfaatkan sebagai Raudhatul Athfal (RA) atau Taman Kanak-Kanak.
Dari penuturan beliau, baru diketahui Yayasan Pendidikan Islam yang bahkan telah menjadi rumah kedua bagi ratusan orang santri ini, ternyata bagi warga sekitar dikenal luas dengan sebutan Rumah Tahfidz Bhabinkamtibmas.