Pendirian wadah pendidikan keagamaan di daerah itu pun, kata Eko, sejatinya memang dibutuhkan, sebab saat itu, rata-rata anak usia sekolah yang ada di
Jorong Koto Hilalang II, Nagari Sungai
Langkok, hanya menghabiskan waktu sia-sia dengan bermain ponsel dan gadget.
“Apalagi ketika itu pandemi Covid-19 sedang menggila, anak-anak harus sekolah daring. Sehingga, saya pikir, sangat sayang rasanya jika anak-anak ini hanya membuang-buang waktu dengan bermainponsel saja,” kenangnya.
Berangkat dari kesadaran serta kesempatanadanya niat ketiga pemuda itu, panggilan jiwa pengabdian Korps Bhayangkara Bripka Eko terpanggil. Dirinya bersedia mendukung penuh, bahkan rela melibatkan diri langsung dalam mengurus segala tetek bengek persyaratan administrasi pendirian yayasan yang tentu saja cukup rumit.
Qadarullah, Biidznillah, pada tanggal 25
September tahun 2020, niat tulus Bripka Eko akhirnya terwujud. Akta pendirian Yayasan AdzDzikr Ishyaarul Jannah, resmi disahkan Kementerian Hukum dan HAM lewat selembar surat Nomor AHU-0017066.AH.01.04
Keajaiban lainnya pun segera menyusul. Usai berkonsultasi dengan pihak Departemen Agama setempat pun, Yayasan Adz-Dzikr Ishyaarul Jannah yang semula hendak bergerak pada
bidang Rumah Tahfiz saja, akhirnya disarankan untuk mendirikan lembaga pendidikan lainnya, seperti Lembaga Pendidikan Quran (LPQ), Taman Pendidikan Quran (TPQ), Paud hingga
Raudhatul Athfal (RA).
“Alhamdulillah, jika santri di seluruh lembaga yang ada dikumpulkan dari
tahun 2019, sampai saat ini kami telah memiliki250 orang santri,” ucap Bripka Eko.