Ia menerangkan, yayasan Adz-Dzikr Ishyaarul Jannah, saat ini telah melayani jenjang pendidikan Raudhatul Athfal (RA) atau TK, serta Rumah Tahfiz Quran (RTQ). Kedua jenjang pendidikan tersebut dibagi menjadi shift pagi dan siang.
Pada pagi hari, jelasnya, jumlah siswa Paud dan TK yang belajar di yayasan itu berjumlah sebanyak 75 orang santri. Sementara pada sore harinya, mulai pukul 14.00 WIB hingga pukul 17.00 WIB, bangunan sekolah itu dimanfaatkan oleh 125 orang santri penghafal Al-Quran yang dibagi menjadi 12 kelas.
”Saat ini kami juga sedang membuka
kesempatan bagi masyarakat sekitar yang memiliki kemampuan untuk menjadi tenaga pendidik. Sedangkan sampai saat ini kami baru memiliki 15 orang guru,” ucapnya.
Menariknya lagi, Bripka Eko serta para pendiri memiliki komitmen yang kuat untuk menyediakan pendidikan gratis bagi para santri yang berasal dari kalangan tidak mampu. Bahkan menurutnya, setiap santri yatim piatu, dibebaskan dari tanggung
jawab membayar SPP senilai Rp100 ribu per santrinya.
“Soal biaya gratis bagi masyarakat tidak
mampu ini adalah niat dan komitmen kami sejak awal.Kemudian, yayasan yayasan Adz-Dzikra Ishyaarul Jannah juga hanya menerima donasi tanpa embel-embel atau maksud tertentu. Demimenjaga independensi,” tegasnya. (*)