Pada kesempatan itu, juga dilaksanakan kuliah umum oleh Kepala Departemen Komunikasi & Hukum Perusahaan PT Semen Padang, Iskandar Z Lubis. Iskandar mengatakan, pada 18 Maret 1910 pabrik semen didirikan oleh NV Nederlandsch Indische Portland Cement Maatschappij (NV NIPCM).
Hingga saat ini sudah hampir semua pabrik semen di Indonesia bergabung dalam holding PT Semen Indonesia, yaitu Semen Padang, Semen Gresik, Semen Tonasa, Thang Long Cement Vietnam, dan Solusi Bangun Indonesia. Terbaru, Semen Baturaja telah bergabung dalam holding dengan menjadi anak perusahaan SIG.
Iskandar juga mengungkapkan proses bisnis dan tahapan pengolahan produk Semen Padang. Mulai dari menambang batu kapur, ditambahkan silika dan bahan lainnya menjadi klinker dan diolah hingga menjadi semen. Dia juga menyampaikan rangkaian bidang-bidang lain dalam proses bisnis semen.”Banyak sekali disiplin ilmu di pabrik semen,” ucapnya.
Produk Semen Padang, katanya, tak hanya dalam bentuk semen kantong, tapi juga semen curah. “Kita punya packing plan dan 1 unit Silo di Dumai,” ucapnya.
Iskandar juga mengatakan, tak semua lulusan perguruan tinggi akan terserap bursa kerja. “Oleh karena itu, kita harus menyiapkan diri menjadi entrepreneur dan terbiasa melihat perubahan di luar yang akan mempengaruhi usaha. Pahami apa yang terjadi di luar dan lakukan adjustment. Ada cara yang simpel, berdasarkan pengalaman saya, dalam menghadapi perubahan kita harus mempunyai referensi terstruktur yang akan membantu kita berpikir,” jelasnya.
Pada kuliah umum itu, Iskandar mengajak mahasiswa UMRI untuk menentukan tujuan hidup, menambah wawasan dan berani untuk mencoba. “Kemudian, pilihlah lingkungan pergaulan yang tepat yang dapat mendukung kita untuk menjadi lebih baik,” pungkas Iskandar. (h/dan)