PEKANBARU, HARIANHALUAN.ID—PT Semen Padang bersama Universitas Muhammadiyah Riau (UMRI) melakukan penandatanganan Memorandum of Understanding (MoU) atau Nota Kesepahaman tentang Kerja Sama Pendidikan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia, Penelitian, dan Pengabdian kepada Masyarakat serta kuliah umum dengan tema Multicultural Work Environmental: Challenges and Opportunities, Selasa (6/6) di kampus UMRI.
Digelar di ruangan pertemuan lantai 3 Rektorat UMRI, penandatanganan MoU itu diwakili oleh Kepala Departemen Komunikasi & Hukum Perusahaan PT Semen Padang, Iskandar Z Lubis dan Wakil Rektor III UMRI, Jufrizal Syahri serta disaksikan Dekan Fakultas Teknik UMRI, Indra Hasan dan Wakil Dekan Fakultas Teknik, dosen, dan mahasiswa.
Pada kesempatan itu, Dekan Fakultas Teknik UMRI, Indra Hasan mengucapkan selamat datang di Bumi Lancang Kuning. “Untuk mempercepat pendidikan ada banyak program pendidikan. Salah satunya Merdeka Belajar, sebagai wujud sinergisitas antara kampus dengan dunia kerja. Kerja sama ini akan dibarengi dengan implementasi mulai dari fakultas hingga prodi,” katanya.
Di abad revolusi 5.0, katanya, ada banyak tantangan dan peluang. “Mudah-mudahan nanti kita bisa berbagi antara Semen Padang dengan UMRI,” tambahnya.
Sementara itu, Wakil Rektor III UMRI, Jufrizal Syahri mengatakan, pimpinan UMRI sangat terbuka untuk MoU maupun MoA antara industri dengan kampus, sehingga mahasiswa yang tamat akan cepat diserap industri. Karena pertama, dengan adanya program MBKM mahasiswa bisa magang di dunia industri. Kedua, praktisi mengajar langsung ke perguruan tinggi, yang bisa meningkatkan pengetahuan mahasiswa tentang dunia industri.
“Semoga nanti dari Semen Padang ada yang bisa memberikan pengajaran di kampus UMRI. Program MBKM, bisa menjadi bekal tambahan bagi mahasiswa untuk menghadapi dunia kerja. Bahkan, banyak tamatan UMRI yang akhirnya diterima kerja di tempat mereka magang. UMRI adalah penyelenggara MBKM terbaik di Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi Wilayah X, dan pada beberapa hari lalu mendapatkan penghargaan,” ungkapnya.
Pada kesempatan itu, juga dilaksanakan kuliah umum oleh Kepala Departemen Komunikasi & Hukum Perusahaan PT Semen Padang, Iskandar Z Lubis. Iskandar mengatakan, pada 18 Maret 1910 pabrik semen didirikan oleh NV Nederlandsch Indische Portland Cement Maatschappij (NV NIPCM).
Hingga saat ini sudah hampir semua pabrik semen di Indonesia bergabung dalam holding PT Semen Indonesia, yaitu Semen Padang, Semen Gresik, Semen Tonasa, Thang Long Cement Vietnam, dan Solusi Bangun Indonesia. Terbaru, Semen Baturaja telah bergabung dalam holding dengan menjadi anak perusahaan SIG.
Iskandar juga mengungkapkan proses bisnis dan tahapan pengolahan produk Semen Padang. Mulai dari menambang batu kapur, ditambahkan silika dan bahan lainnya menjadi klinker dan diolah hingga menjadi semen. Dia juga menyampaikan rangkaian bidang-bidang lain dalam proses bisnis semen.”Banyak sekali disiplin ilmu di pabrik semen,” ucapnya.
Produk Semen Padang, katanya, tak hanya dalam bentuk semen kantong, tapi juga semen curah. “Kita punya packing plan dan 1 unit Silo di Dumai,” ucapnya.
Iskandar juga mengatakan, tak semua lulusan perguruan tinggi akan terserap bursa kerja. “Oleh karena itu, kita harus menyiapkan diri menjadi entrepreneur dan terbiasa melihat perubahan di luar yang akan mempengaruhi usaha. Pahami apa yang terjadi di luar dan lakukan adjustment. Ada cara yang simpel, berdasarkan pengalaman saya, dalam menghadapi perubahan kita harus mempunyai referensi terstruktur yang akan membantu kita berpikir,” jelasnya.
Pada kuliah umum itu, Iskandar mengajak mahasiswa UMRI untuk menentukan tujuan hidup, menambah wawasan dan berani untuk mencoba. “Kemudian, pilihlah lingkungan pergaulan yang tepat yang dapat mendukung kita untuk menjadi lebih baik,” pungkas Iskandar. (h/dan)