Bebaskan Uang Pembangunan, STIKes Indonesia Lahirkan Lulusan Bersertifikat

TAMPAK MEGAH--Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan (STIKes) Indonesia Padang tampak megah, merupakan kampus yang memiliki lulusan bersertifikat dan patut diperhitungkan dalam dunia kerja. NURFATIMAH

HARIANHALUAN.ID – Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan (STIKes) Indonesia Padang merupakan kampus yang memiliki lulusan bersertifikat dan patut diperhitungkan  dalam dunia kerja.

Stikes Indonesia juga tidak memungut uang pembangunan bagi calon mahasiswa sehingga Uang Kuliah Tunggal (UKT) stabil sampai tamat. 

Wakil Ketua II STIKes Indonesia, Friska Eka Fitria kepada Haluan, Senin (21/8) mengatakan Kampus STIKes Indonesia yang dulunya dikenal dengan nama Akademi Hiperkes dan Keselamatan Kerja (K3) berdiri sejak tahun 1999 dan menerima mahasiswa baru pada tahun 2.000.

Kampus ini berada di bawah Yayasan Pendidikan Pelatihan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (YP3SDM) yang diketuai oleh Hj. Reflita, S. Kp., M. Kep yang merupakan Dosen Politeknik Kesehatan Kementerian Kesehatan (Poltekes Kemenkes) Padang.

Dulu Akademi Hiperkes dan Keselamatan Kerja kampusnya beralamat di Ulak Karang.

“Baru diubah menjadi STIKes Indonesia pada tahun 2007 dan langsung pindah ke Kampus di jalan Khatib Sulaiman Ini,” ujar Ketua STIKes Indonesia yaitu Dr. Budhi Mulyadi, S. Kep., M. Kep., Sp. Kom.

Ia menjelaskan program studi paling unggul adalah K3 dan diikuti oleh tiga program studi lainnya.

“Kita ada 4 program studi, yang paling dominan itu program studi K3 karena memang dulu STIKes ini namanya Akademi Hiperkes dan Keselamatan Kerja,”katanya.

Kemudian juga menyesuaikan dengan visi STIKes Indonesia, karena Kota Padang yang rawan bencana, dominan ke Hiperkes dan Keselamatan Kerja. Lainnya Prodi Keperawatan, Kebidanan dan Profesi Ners.

Selanjutnya, ia mengatakan bahwa ada 687 mahasiswa dengan 32 dosen untuk keseluruhan program studi. 

Friska mengaku bahwa STIKes Indonesia bebas biaya pembangunan bagi calon mahasiswa. Untuk biaya pendaftaran sudah langsung dengan pembayaran UKT yang bisa dicicil sebanyak tiga kali dalam satu semester.

“Untuk Prodi K3 UKTnya Rp4.500.000, Keperawatan Rp.4.000.000 dan Kebidanan Rp5.000.000. Kalau untuk mengambil Profesi Ners itu biayanya Rp25.000.000 sistemnya paket selama dua tahun,” katanya. 

Ia menambahkan, biaya Praktek Kerja Labor (PKL) yang dilaksanakan pada semester lima sebesar Rp2.700.000 untuk satu kali praktek dan biaya magang digabung dengan Karya Tulis Ilmiah (KTI) sebesar Rp3.000.000.

Biasanya mahasiswa STIKes Indonesia magang di Perusahaan, seperti di Semen Padang, perusahaan karet dan lainnya. Ada juga yang magang di Rumah Sakit (RS).

Friska mengatakan bahwa STIKes Indonesia mempunyai kerja sama dengan RS Umum Pusat M. Djamil, Rumah Sakit Jiwa (RSJ) HB. Saanin, RS Tentara dan RS Yos Sudarso.

Di samping itu, juga bekerja sama dengan Dinas Ketenagakerjaan dan Dinas Pemadam Kebakaran (Damkar). 

Ia juga mengatakan fasilitas yang bisa dinikmati di STIKes Indonesia Padang berupa ruang kelas, lab komputer, ruang seni, ruang band, laboratorium untuk seluruh program studi. 

“Dosen di sini sudah hampir 50 persen jebolan S3. Kalau prestasi mahasiswa juga ada, seperti lomba dalam bidang kesehatan antar mahasiswa,” ujarnya. 

Ia juga menambahkan bahwa alumni STIKes Indonesia cepat mendapatkan pekerjaan yang sesuai dengan bidangnya karena mereka punya banyak sertifikat pendamping yang berguna untuk merambah dunia kerja dan patut diperhitungkan.  (h/mg-ipt)

Exit mobile version