Tips lain yang disampaikannya adalah melakukan langkah inovasi dengan target yang terukur dan berpikir ke depan. “Agar pesantren tetap eksis dan maju maka selakin melakukan inovasi juga para pengelola, para guru atau tenaga pendidiknya berpikir maju ke depan,” ucapnya.
Dalam kunjungan pertama ke kota Padang Panjang, dipergunakan oleh Muchamad Sidik untuk melihat langsung bagaimana kompleks Thawalib Padang Panjang di kampus putra dan kampus putri. Kemudian juga meninjau langsung kampus Madrasah Ibtidaiyah Unggul Terpadu (MIUT) Thawalib yang memiliki murid sebanyak 580 orang.
Muchamad Sidik mengaku sangat terkesan dengan Thawalib Padang Panjang yang didirikan para alim ulama seperti Syekh Abdul Karim Amrulah (ayah dari Buya Hamka) dan dilanjutkan dengan alim ulama lainnya seperti Tuanku Mudo Abdul Hamid Hakim, Buya Datuk Palimo Kayo, Buya Mawardi Muhammad dan lainnya. (*)