“Saat ini santri kita berjumlah 656 orang, target kita jelang satu abad pondok pesantren ini adalah 2500 santri. Bukan tidak mungkin kita akan mencapainya, sebab semua bergantung pada usaha dan kerja keras kita. Kita ingin menjadikan Pontren KAUMAN Muhammadiyah sebagai episentrum pendidikan di Sumatra Barat,” jelasnya.
Selain peningkatan jumlah santri, Derliana juga menjelaskan target-target yang akan dicapai pada periode kedua ini sebagai visi misi dari kepemimpinannya, salah satunya menyelesaikan pembangunan lantai tiga asrama putra dan pembangunan ruang belajar.
“Target 2500 santri harus selaras dengan kelengkapan sarana prasarana. Untuk itu kita akan kejar target menyelesaikan pembangunan lantai 3 asrama dan juga penambahan ruang belajar,” ungkapnya.
Ia juga menjelaskan selama ini Pontren KAUMAN telah menjelma menjadi destinasi dari lembaga pendidikan yang berniat untuk belajar pengelolan dan pendidikan, baik itu berasal dari dalam negri maupun luar negri. Sebagai tujuan study tiru tentu saja Pontren mesti terus membuat gebrakan-gebrakan pendidikan sehingga kualitas pendidikan semakin meningkat.
“Dalam beberapa tahun terakhir, kita telah menjadi tujuan dari orang-orang yang belajar pengelolaan dan kurikulum dari berbagai lembaga pendidikan. Artinya kedatangan mereka ke sini adalah untuk belajar. Sebagai tujuan pembelajaran tentu saja kita mesti terus meningkatkan kualitas dan kuantitas kita sendiri,” jelasnya.
Sejalan dengan itu ketua Lembaga Pengembangan Pesantren (LP2M) Sumatra Barat, Hendri Navigator, S.Psi., M.M, mengatakan bahwa dalam rangka mewujudkan pesantren Muhammadiyah yang berkemajuan, perlu sinergitas semua elemen yang berada di dalam pondok pesantren sendiri.