Pendiri Rumah Tahfiz Ibnu Nazar Berikan Fasilitas Gratis

Rumah Tahfiz Ibnu Nazar

Proses belajar menghafal Al-Qur’an di Rumah Tahfiz Ibnu Nazar Jorong Bingkudu, Nagari Canduang Koto Laweh, Kabupaten Agam, Sumbar, Selasa (12/4/2022). PERI MUSLIADI

HALUANNEWS, AGAM — Memacu semangat anak-anak ikut kegiatan tahfiz, Pendiri Rumah Tahfiz Ibnu Nazar di Jorong Bingkudu, Nagari Canduang Koto Laweh, Kabupaten Agam, Sumatra Barat (Sumbar), Erianto N memberikan semua fasilitas secara cuma-cuma kepada mereka.

“Saya melihat capaian hafalan puluhan santri tersebut setiap harinya, makanya saya berikan fasilitas itu,” kata Erianto pada Selasa (12/4/2022).

Erianto mengatakan, pihaknya memberikan secara cuma-cuma berupa Al-Qur’an, jilbab dan baju koko kepada santri tersebut.

“Bukan hanya itu, kami juga tidak memunguti biaya sekolah atau bangunan kepada orang tua santri. Bahkan untuk santri yang menunjukkan prestasi, malah kami berikan reward. Ini sekedar penyemangat, sehingga santri dapat belajar menghafal AlQur’an,” ujarnya.

Erianto menyebutkan, kegiatan tahfiz itu dimulainya sejak pertengahan November 2020 dan hingga sekarang sudah memiliki 145 santri yang belajar di Rumah Tahfiz Ibnu Nazar tersebut.

“Namun beberapa santri dari yang terdaftar itu, ada yang tidak melanjutkannya lagi, karena santri ini ada yang menyambung sekolah ke tingkat sekolah menengah pertama atau pesantren dan ada juga yang berhenti, karena tidak mampu mengikuti pembelajaran. Sebab mengingat untuk kegiatan tahfiz dibutuhkan kesabaran dan ketekunan,” katanya.

Erianto mengatakan, untuk asal santri di Rumah Tahfiz Ibnu Nazar, ada yang berasal dari Jorong V Suku Canduang, Jorong Gantiang Koto Tuo, Lubuak Aua, Batu Balantai, dan beberapa nagari tetangga di Kecamatan Baso.

Kesemua santri itu dibimbing oleh 10 orang pengajar di Rumah Tahfiz Ibnu Nazar. Saat ini, penghafalan santri tercatat yang aktif sebanyak 92 santri, dengan hafalan bervariasi, yaitu sekitar 22 santri hafalan 1 juz lebih.

Selanjutnya sembilan santri hafalan 1,5 juz, kemudian dua santri hafalan 2,5 juz. Sedangkan, santri yang sudah melanjutkan sekolahnya, namun sebagiannya masih mengabarkan hafalan mereka.

“Harapan kami, semoga nantinya santri ini bisa menjadi penghafal Al-Qur’an dan bisa menjadi generasi yang berakhlak mulia,” katanya. (*)

Exit mobile version