Abdul Razak Ahmad juga mengatakan, dengan pertukaran pelajar yang dilakukan saat ini masih belum cukup, makanya dilakukan dan mempunyai sistem yang lebih teratur. Ia merencanakan, perlu adanya Malaysia dan Indonesia Global Mobility Program di peringkat nasional, dimana hal ini diurus pemimpin negara untuk memastikan bahwa kolaborasi itu lebih teratur dan lebih intensif.
“Tanggungjawab saya untuk memastikan bahwa ada peningkatan yang diharapkan dalam hubungan ini. Saya merencanakan apa yang telah dilakukan oleh beberapa universitas Malaysia dengan Indonesia untuk mengkaji dua perkara penting, yaitu pencemaran untuk saintis terbaik di Sumbar dan Saintis di Malaysia bekerja sama dalam memberikan penyelesaian terhadap berbagai masalah di antara kedua negara,” ucapnya.
Sementara itu, Wakil Rektor I Universitas Bung Hatta, Prof. Dr. Hendra Suherman mengucapkan terima kasih dari kepada Kementerian Malaysia telah dipilihnya Universitas Bung Hatta untuk melakukan koordinasi dalam hal, bagaimana kolaborasi antara Indonesia dan Malaysia ditingkatkan lagi kedepannya terutama dalam hal Tridharma Perguruan Tinggi.
“Seperti riset kolaborasi, student mobility adalah bagian-bagian yang akan kita tingkatkan, sehingga membawa dampak terhadap kualitas dari pada riset yang akan kita lakukan,” ujarnya.
Untuk itu, ia berharap dengan bekerja sama antara kedua negara ini tentunya hasilnya lebih cepat diperoleh dan hilirisasi risetnya akan menjadi lebih mapan lagi, terutama menggabungkan kedua aspek dari kedua negara. (*)