Gubernur juga menyampaikan terkait Kurikulum Merdeka Belajar yang telah membantu para murid dan guru dalam hal pembelajaran di masa pandemi. Saat ini kurikulum merdeka belajar sudah diterapkan di lebih dari 140.000 satuan pendidikan di seluruh Indonesia.
“Kini anak-anak kita tidak perlu khawatir, karena program merdeka belajar sudah dilakukan dengan metode yang jauh lebih menyenangkan dan memerdekakan,”
Hal tersebut dibuktikan dengan tes kelulusan, karena Asesmen Nasional yang sekarang kita gunakan tidak bertujuan untuk “menghukum” guru atau murid, tetapi sebagai bahan refleksi agar guru terus terdorong untuk belajar. Agar kepala sekolah termotivasi untuk meningkatkan kualitas sekolahnya menjadi lebih inklusif dan bebas dari ancaman tiga dosa besar pendidikan yaitu perundungan, kekerasan seksual, dan intoleransi.
Turut hadir dalam upacara tersebut, jajaran Organisasi Perangkat Daerah (OPD) lingkup Sumatera Barat, Forkopimda, Perwakilan Kepala Sekolah SMA di Sumbar. (*)