TANAH DATAR, HARIANHALUAN.ID – Ekonomi merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi terjadinya putus sekolah pada siswa menengah pertama diberbagai daerah di Tanah Datar.
Hal itu terungkap saat Haluan mencoba menghubungi Kepala Dinas Pendidikan Tanah Datar Inhendri Abbas, Kamis (21/3).
Dikatakan Inhendri yang cukup dekat dengan awak media itu mengatakan bahwa untuk saat ini kita memang masih dihantui dengan adanya para siswa wajib belajar yang masih tidak bisa mengikuti pendidikan dengan baik.
Menurut Inhendri yang juga seorang penghulu itu mengatakan salah satu faktor yang memengaruhi adanya anak anak di Tanah datar yang tidak bersekolah di antaranya karena faktor ekonomi.
“Faktor yang mempengaruhi mereka tidak sekolah atau berhenti itu karena ekonomi, dan tidak memiliki biaya yang cukup untuk mendapatkan pendidikan yang layak, ” katanya.
Sementara saat Haluan mencoba bertanya berapa jumlah secara pasti siswa yang mengalami putus sekolah tersebut, Inhendri selaku kepala dinas terkesan mengulur waktu untuk menyampaikan data tersebut ke publik melalui media.
Padahal sebelumnya, Haluan sudah mencoba mengkonfirmasi, namun Inhendri beralasan bahwa stafnya yang memegang data tersebut sedang mengikuti kegiatan dinas luar daerah.
“Kalau angka pastinya ada sama staf saya, cuma kebetulan beliau sudah dua hari dinas luar, sebentar lagi mungkin dikirimkannya, nanti saya kirimkan kalau sudah ada, ” katanya. (*)