Jalan Licin dan Berlumpur, Pelajar di Nagari Pakan Rabaa Timur Harus Lepas Sepatu

Nagari Pakan Rabaa Timur

Pelajar di Nagari Pakan Rabaa Timur lepas sepatu ke sekolah karena medan jalan licin dan berlumpur akibat longsor. IST

SOLOK SELATAN, HARIANHALUAN.ID – Curah hujan yang terus melanda Kabupaten Solok Selatan menyebabkan akses jalan di Nagari Pakan Rabaa Timur, Kecamatan Koto Parik Gadang Diateh (KPGD) sulit untuk dilalui.

Sejak enam bulan terakhir, daerah pemasok dan penghasil garu itu sering kali mendapat ancaman musibah, baik banjir dan tanah longsor, yang mengancam pemukiman warga di daerah perbukitan.

Dari hasil pantauan media, longsor kembali terjadi di Jorong Pasia Panjang, Nagari Pakan Rabaa Timur, sementara bencana longsor yang menerjang Jorong Kasiak Putiah belum selesai dilakukan pembersihan, Sabtu (1/6/2024).

Dimana akibat bencana tersebut, sebuah bukit mengalami pergeseran yang mengakibatkan tanah longsor dan menimbun badan jalan sepanjang 150 meter. Akibatnya, warga dan anak sekolah mengalami kesulitan untuk menempuh jalur yang menjadi akses jalan satu-satunya di jorong tersebut.

Tampak anak-anak sekolah harus membuka sepatu mereka demi keamanan untuk melintasi jalan yang licin dan berlumpur tersebut.

Wali Nagari Pakan Rabaa Timur, Nasril mengatakan, sejak enam bulan terakhir daerahnya sering mengalami bencana banjir dan longsor. “Kami dari nagari bersama pihak kecamatan sudah berupaya bagaimana mengatasi musibah ini, namun yang namanya alam tidak bisa kita prediksi,” ujarnya, Jumat (31/5/2024).

Ia mengatakan, sudah sering menyampaikan imbauan kepada warga hanya saja untuk penanganan bencana di daerahnya, perlu penanganan yang serius dari pemerintahan daerah.

“Apalagi sejak daerah ini dilanda bencana, kerugian tidak terhitung lagi, sawah penduduk, rumah yang hanyut, rusak berat dan rusak ringan, mudah-mudahan semua ini bisa segera diatasi,” ujarnya.

Camat KPGD, Soni Patrisia juga turut membenarkan peristiwa tersebut. Pihaknya juga tengah berupaya untuk mempercepat proses pembersihan material longsor.

“Karena ini satu-satunya akses keluar masuk warga setempat dan kasihan juga anak anak sekolah, mereka tidak berani melewati jalur tersebut dan ada yang ke sekolah memaksakan diri dengan bukak sepatu,” ucapnya. (*)

Exit mobile version