Disdikbud Padang Buka Empat Jalur PPDB Tahun Ajaran 2024/2025

PPDB Tahun Ajaran 2024/2025

Pelaksana Tugas (Plt) Kabid Dikdas, Indriyedi Bakri

PADANG, HARIANHALUAN.ID –Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kota Padang membuka empat jalur penerimaan peserta didik baru (PPDB) tahun ajaran 2024/2025, yaitu jalur prestasi, anak kandung guru atau tenaga kependidikan (GTK) tempat tugas, pendidikan inklusif dan online.

“PPDB untuk tahun ini telah memasuki tahap sosialisasi. Seluruh kepala SD dan SMP baik negeri dan swasta harus mengikuti sosialisasi ini, agar memahami tata cara PPDB yang dilaksanakan,” ujar Pelaksana Tugas (Plt) Kabid Dikdas, Indriyedi Bakri, Senin (3/6/2024).

Indriyedi mengatakan, pendaftaran dibuka pada tanggal 13 sampai 15 Juni, kemudian pengumuman siswa yang diterima pada 19 Juni dan dilanjutkan pendaftaran ulang ke sekolah 20 sampai 22 Juni.

Penerimaan siswa SMP jalur zonasi kuotanya sebesar 55 persen, jalur afirmasi 17 persen, jalur prestasi 23 persen dan lima persen untuk jalur pemindahan orang tua. Sedangkan untuk SD 70 persen jalur zonasi dan jalur afirmasi 25 persen.

Ia menambahkan, pendaftaran tahap kedua akan dibuka jika kuota pada tahap satu belum terpenuhi, namun khusus pada jalur afirmasi dan pemindahan orang tua. “Namun yang masih menjadi kendala adalah jalur perpindahan dari luar kota, karena banyak masyarakat belum paham bahwa jika dari luar kota sebelumnya harus mengikuti prapendaftaran terlebih dahulu,” ujarnya.

Ia mengatakan, PPDB tahun ini sebanyak 22 sekolah swasta bergabung dari 56 sekolah swasta tingkat SMP se-Kota Padang. Sekolah swasta yang tergabung harus mengikuti aturan sesuai Perwako PPDB tahun ajaran 2024/2025.

“Sekolah swasta yang tergabung dengan PPDB kita tidak boleh memungut biaya sepeser pun kepada calon siswa yang mendaftar di sekolah tersebut. Kami terus mengawasi, jika kedapatan akan diberikan sanksi sesuai dengan aturan yang berlaku,” ujarnya.

Indriyedi mengimbau kepada seluruh orang tua siswa, silahkan mendaftarkan anaknya melalui jalur sesuai dengan keinginan dan kebutuhan baik itu zonasi maupun jalur prestasi akademik dan non akademik.

Untuk jalur prestasi akademik dilihat dari nilai dan perangkingan, sedangkan non akademik bisa jalur tahfiz, olahraga dan seni.

“Untuk seleksi tahfiz kita bekerja sama dengan STAI-PIQ (Sekolah Tinggi Agama Islam Pengembangan Ilmu Al-Qur’án) Sumbar. Untuk jalur olahraga minimal siswa mewakili daerah untuk tingkat provinsi,” ujarnya. (*)

Exit mobile version