Penerapan pola hidup sehat ini, diharapkan indikasi Anemia dan rendahnya kandungan Hb dalam darah pada para lansia dapat dihindari.
Anemia pada lansia juga dapat disebabkan oleh kurangnya tingkat konsumsi zat gizi seperti protein, zat besi, vitamin B12, asam folat, dan vitamin C.
Kekurangan zat gizi dapat dipengaruhi oleh perubahan karakteristik lansia antara lain fisiologi, ekonomi, sosial dan penyakit penyerta pada lansia seperti penyakit degeneratif, kronik, dan infeksi yang akan berpengaruh terhadap pola makannya.
Anemia pada lansia juga dapat disebabkan oleh kurangnya tingkat konsumsi zat gizi seperti protein, zat besi, vitamin B12, asam folat, dan vitamin C.
Kekurangan zat gizi dapat dipengaruhi oleh perubahan karakteristik lansia antara lain fisiologi, ekonomi, sosial dan penyakit penyerta pada lansia seperti penyakit degeneratif, kronik, dan infeksi yang akan berpengaruh terhadap pola makannya.
Efek dari anemia pada lansia dapat menimbulkan terjadinya penurunan kinerja fisik, berkurangnya fungsi kognitif, dan risiko kematian yang meningkat.
Perhatian terhadap kejadian anemia pada lansia sangat kurang dibandingkan kejadian anemia wanita usia subur atau remaja putri, seperti adanya program pemberian tablet besi, yang diketahui sasarannya hanya ditujukan kepada wanita usia produktif.