Lebih dari 100 Ijazah Lulusan SDS Perwari Bukittinggi Belum Diambil Walimurid

Teks Foto : Suasana sepi terlihat di pekarangan SDS Perwari, sejak beberapa tahun belakangan sekolah ini kekurangan murid. YURSIL.

BUKITTINGGI,  HARIANHALUAN.ID – Kepala Sekolah Dasar Swasta (SDS) Perwari Bukittinggi meminta walimurid untuk mengambil ijazah anaknya yang telah menamatkan pendidikan di sekolah tersebut.

Kepala SDS Perwari Bukittinggi, Evawani Syofia mengatakan banyak walimurid yang belum mengambil ijazah anaknya dengan berbagai alasan. Ijazah yang belum diambil itu lebih dari 100 ijazah sejak tahun 2003 lalu.

“Lebih dari 100 ijazah yang belum diambil walimurid. Berbagai macam alasan walimurid tidak mengambil ijazah anaknya,” kata Evawani Syofia didampinggi Ketua Yayasan Darnis Kamarudin kepada Haluan, Kamis (13/6).

Dijelaskannya, dengan belum diambilnya ijazah tersebut maka walimurid mempunyai tunggakan kepada sekolah sekitar Rp100 juta sejak tahun 2003 lalu.

Ia tidak menjamin apabila ijazah tersebut hilang jika tidak diambil dalam jangka waktu yang lama. Ia memperkirakan ijazah tersebut belum diambil karena belum butuh.

“Ijazah itu, pasti akan digunakan untuk melamar pekerjaan baik swasta maupun di pemerintahan nantinya. Di saat itu ijazah SD sangat dibutuhkan, kita tidak menjamin ijazah itu akan aman selamanya di sekolah,” ujar Evawani.

Ia mengakui, sejak Kementerian Pendidikan RI memperlakukan Kurikulum Merdeka, jumlah murid di SDS Perwari turun drastis. Sebab, di Kurikulum Merdeka anak didik tidak boleh tinggal kelas.

“SDS Perwari selama ini dikenal sebagai sekolah penampungan anak buangan atau anak anak nakal. Sebab, anak yang tidak naik kelas di sekolah negeri. Orang tuanya akan memindahkan ke sekolah kita ini. Biasanya anak anak yang pindah ke sini adalah anak anak yang nakal,” jelas Evawani lagi.

Pihak sekolah tidak merasa minder atau malu dengan julukan sekolah buangan. Namun pihak sekolah merasa bangga karena mampu mendidik anak anak buangan itu menjadi anak tunas bangsa yang mempunyai masa depan.

Tidak sedikit anak anak tamatan SDS Perwari yang berhasil, baik sebagai pengusaha, pengacara dan penyanyi. Bahkan tamatan SDS Perwari mampu melanjutkan ke sekolah pilot dan ke perguruan tinggi ternama di pulau Jawa.

Saat ini, jumlah murid SDS Perwari berjumlah 43 orang. Mirisnya murid kelas V hanya berjumlah 3 orang. Dengan tenaga pengajar 12 orang. Sebelumnya, jumlah murid sekolah itu mencapai 300 orang.(*)

Exit mobile version