Teks foto: Pemerlu Pelayanan Kesejahteraan Sosial (PPKS) sedang belajar keterampilan tangan. IPAT
PADANG, HARIANHALUAN.ID – Dalam upaya menjalankan program unggulan Gubernur Sumatra Barat (Sumbar) untuk mencetak 1000 milenial entrepreneur, Panti Sosial Bina Netra (PSBN) Tuah Sakato yang berada di bawah naungan Dinas Sosial Sumbar mengembangkan inovasi Bangku Dinamika. Inovasi ini akan menambah variasi dari keterampilan yang dimiliki oleh Pemerlu Pelayanan Kesejahteraan Sosial (PPKS).
Kepala PSBN Tuah Sakato Padang, Supandi menyebutkan, Salah satu Pemerlu Pelayanan Kesejahteraan Sosial (PPKS) adalah penyandang disabilitas. Penyandang disabilitas adalah mereka yang memiliki keterbatasan fisik, mental, intelektual, atau sensorik dalam jangka waktu lama.
“Agar mereka bermanfaat dan menimbulkan fungsi sosial, maka mereka memerlukan pelayanan sosial berupa keterampilan khusus supaya mereka dapat hidup mandiri, terhormat dan layak,” ujarnya, Rabu (26/6).
Saat ini, katanya, seluruh alumni dari PSBN Tuah Sakato telah memiliki sertifikat keterampilan Massage dan Shiatsu yang mereka terima pada saat terminasi di akhir tahun ketiga dalam masa pembinaan dan pelatihan di dalam panti.
“Sertifikat ini sebagai bukti bahwa mereka sudah memiliki keterampilan memijat sesuai standar. Massage dan Shiatsu adalah salah satu keterampilan pokok di PSBN Tuah Sakato. Namun, ada PPKS yang tidak mampu mengaplikasikan keterampilan ini, baik dari segi keterbatasan kemampuan maupun terkendala tempat berusaha dan modal kerja yang minim,” ujarnya lagi.
Oleh karena itu, katanya, kondisi tersebut memerlukan tindak lanjut, salah satunya dilakukan lewat inovasi Bangku Dinamika. Inovasi yang menjadi wadah pembinaan dan pelatihan bagi para penyandang disabilitas netra.
“Salah satu cara pengembangan inovasi ini dengan memberikan pelatihan keterampilan usaha produktif selain keterampilan massage dan shiatsu dengan memperhatikan keterbatasan yang mereka miliki,” tuturnya.
Dikatakannya, inovasi ini akan menambah variasi keterampilan yang dimiliki oleh Penerima Manfaat yang berada di PSBN Tuah Sakato.
“Adapun inovasi yang dilakukan selain massage dan shiatsu adalah produksi telur asin, produksi serbuk jahe merah dan pembuatan tas jali-jali dan rajutan. Jadi, penerima manfaat kita latih untuk menjadi UMKM yang terampil agar dapat membantu perekonomian mereka di masa yang akan datang,” ucapnya.
Ia mengatakan, pengembangan inovasi Bangku Dinamika membuat pengembangan kurikulum menjadi lebih variatif dan membuat penerima manfaat tidak bosan dalam belajar keterampilan.
“Bahkan, penerima manfaat memiliki keterampilan dalam mengolah dan memasarkan. Nilai penting di dalam inovasi ini yaitu menciptakan Disabilitas Entrepreneur yang mandiri secara sosial maupun ekonomi dan berkarya dengan keterampilan yang mereka miliki,” ujarnya.
Selain itu, katanya, keberhasilan inovasi ini terbukti dengan diterbitkannya surat izin usaha dan sertifikat halal bagi mereka yang sudah mampu membuka usaha dan berhasil membuat serta memasarkan produk.
“Salah satu produk yang sudah berlabel halal yaitu serbuk jahe merah sebagai obat tradisional yang langsung dibuat oleh tangan disabilitas netra mulai dari penanaman hingga
pengelolahan menjadi serbuk jahe. saat ini pemesanan serbuk jahe tersebut sudah mencapai puluhan bungkus dan menggunakan puluhan kilo bahan dasar jahe merah,” tuturnya. (*)