Menurut Hidayat, nilai-nilai yang baik itu mesti menjadi “pakaian”-nya siswa di Sumbar. Mereka malu ketika membuang sampah sembarangan, karena itu perbuatan yang salah. Mereka juga dilatih untuk menghargai guru, teman dan orang yang lebih kecil.
DPRD Sumbar, kata Hidayat, telah mendorong kurikulum berbasis kearifan lokal ini melalui Perda Pemajuan Kebudayaan, sehingga dapat menimalisir kenakalan remaja. Salah satu bentuk praktik nantinya adalah dibuatnya satu hari di sekolah mesti berbahasa daerah. (*)