Kenakalan Remaja, Hidayat Dorong Perkuat Kurikulum Berbasis Kearifan Lokal

Kenakalan Remaja

PADANG, HARIANHALUAN.ID – Anggota DPRD Sumbar, Hidayat mendorong memperkuat kurikulum berbasis kearifan lokal. Hal ini bertujuan terciptanya SDM yang tidak hanya unggul, tapi juga berkarakter. Pendidikan karakter juga mampu mengurangi kenakalan remaja, seperti tawuran, penyalahgunaan narkoba dan masalah sosial lainnya.

Hal ini disampaikan Ketua Fraksi Gerindra di Komisi V ini di Padang, beberapa waktu lalu. Ia menyampaikan, hal tersebut dalam kaitan posisinya di Komisi V yang juga menggawangi bidang pendidikan.

Ia mengatakan, komponen pendidikan ada tiga yaitu infrastruktur, SDM (guru dan tenaga lainnya), lalu kurikulum. “Nah, roh pendidikan itu ada di kurikulum,” ujarnya.

Pendidikan di Indonesia sebenarnya telah memiliki kurikulum yang disebut Kurikulum Merdeka. Namun, kurikulum merdeka mesti diperkuat dengan kurikulum yang berbasisis kearifan lokal. Tujuannya untuk menggali local wisdom.

Pendidikan, kata Hidayat, tidak hanya mengajarkan orang keilmuwan, tapi juga adab. Minang sangat kaya sekali local wisdom, yang berkaitan dengan karakter. “Kita kaya akan itu, makanya mesti diajarkan agar menjadi karakter,” ujarnya.

Misalnya, lanjut hidayat, Minang mengenal kato nan ampek, yaitu bagaimana bersikap dan bertutur kata dengan sama besar, lebih kecil atau lebih tua.

Menurut Hidayat, nilai-nilai yang baik itu mesti menjadi “pakaian”-nya siswa di Sumbar. Mereka malu ketika membuang sampah sembarangan, karena itu perbuatan yang salah. Mereka juga dilatih untuk menghargai guru, teman dan orang yang lebih kecil.

DPRD Sumbar, kata Hidayat, telah mendorong kurikulum berbasis kearifan lokal ini melalui Perda Pemajuan Kebudayaan, sehingga dapat menimalisir kenakalan remaja. Salah satu bentuk praktik nantinya adalah dibuatnya satu hari di sekolah mesti berbahasa daerah. (*)

Exit mobile version