HARIANHALUAN.ID – Kemenkes Politeknik Kesehatan (Poltekkes) Padang mengadakan kegiatan Pengenalan Kehidupan Kampus bagi Mahasiswa Baru (PKKMB), Senin (22/7).
Direktur Poltekkes Kemenkes Padang, Renidayati mengatakan ada 1.360 mahasiswa baru (maba) yang mengikuti kegiatan ini.
“1.360 Mahasiswa baru yang mengikuti PKKMB hari ini dari adalah orang-orang terpilih dari hampir 9.000 peminat di Kemenkes Poltekkes Padang,” ujarnya.
Renidayati menambahkan tahun ini tema PKKMB Kemenkes Poltekkes Padang adalah Menumbuhkan mentalitas positif, membangun resiliensi dalam menghadapi tantangan sebagai pioneer muda kesehatan.
“Dengan mentalitas positif mengajarkan mahasiswa untuk fokus pada hal-hal yang dikendalikan. Tidak semua situasi bisa dirubah tetapi reaksi terhadap situasi dapat dirubah dari negatif ke positif,” ucapnya.
Kemudian membangun resiliensi (ketangguhan/daya lenting) menghadapi berbagai tantangan, tekanan dan situasi sulit.
“Seseorang yang memiliki resiliensi yang tinggi lebih mampu mengatasi stres, menghadapi perubahan hidup yang tidak terduga dan produktif menghadapi tantangan hidup,” tuturnya.
Direktur berpesan agar para mahasiswa baru mengikuti PKKMB dengan seksama.
“PKKMB merupakan kegiatan yang dapat memberikan pembekalan kepada mahasiswa agar cepat beradaptasi dengan lingkungan kampus. Mahasiswa baru wajib mengikuti PKKMB sebagai prasyarat wisuda nantinya,” kata dia.
Selain untuk pengenalan lingkungan kampus, juga untuk memastikan agar tidak adalagi mahasiswa yang ragu-ragu. Jangan sampai dia tidak ikut PKKMB karena terdata juga sebagai mahasiswa baru di tempat lain.
“Sehingga kalau mahasiswa tidak ikut PKKMB, harus ulang lagi tahun berikutnya,” ujarnya.
Sementara itu, Wakil Direktur (Wadir III), Heppi Sasmita mengatakan kegiatan PKKMB mahasiswa akan berlangsung selama lima hari.
“Setelah PKKMB di tingkat Rektorat selama tiga hari, mahasiswa baru akan mengikuti pengenalan kehidupan kampus di tingkat jurusan,” ucapnya.
Ia berharap PKKMB dapat membekali mahasiswa agar lebih cepat beradaptasi dengan kampus dan sistem pendidikan di Kemenkes Poltekkes Padang.
“Kita berharap dengan kegiatan ini menjadi momentum mempersiapkan mahasiswa baru menjadi mahasiswa yang dewasa dan mandiri,” ujarnya.
Saat PKKMB, Maba akan mendapatkan beberapa materi yang bersifat membangun karakter.
Materi terkait diantaranya terkait penjelasan sistem akademik, portal akademik, UKT, sarana prasarana, anti korupsi, kode etik kemahasiswaan, layanan kemahasiswaan, anti narkoba, anti LGBT dan lainnya.
“Dengan mendapatkan materi semoga mereka mendapat kesiapan diri dan terhindar dari hal-hal negatif,” ujarnya.
Poltekkes Kemenkes Kota Padang memiliki 5 kampus yang berada di tiga kota di Sumbar.
Pertama, Kampus I Siteba Kota Padang, Kampus II Gunung Pangilun Kota Padang, Kampus III Bukittinggi, Kampus IV di Kota Solo dan Kampus V Bukittinggi dekat Ngarai.
Poltekkes Kemenkes Padang memiliki 6 jurusan 13 Program Studi (Prodi) dengan akreditasi mayoritas unggul.
Pertama Jurusan Kesehatan Lingkungan (Kesling), dengan Prodi D3 Sanitasi (A), Prodi Sarjana Terapan Sanitasi Lingkungan (Unggul).
Kedua Jurusan Gizi, dengan Prodi D3 Gizi (Unggul), Prodi Sarjana Terapan Gizi dan Dietetika (Unggul).
Ketiga Jurusan Keperawatan, dengan Prodi D3 Keperawatan Padang (A), Prodi D3 Keperawatan Solok (A), Prodi Sarjana Terapan Keperawatan (Baik Sekali) dan Profesi Ners (Baik Sekali).
Keempat Jurusan Kebidanan, dengan Prodi D3 Kebidanan Padang (A), Prodi D3 Kebidanan Bukittinggi (A), Prodi STr Kebidanan yang baru.
Kelima Jurusan Kesehatan Gigi, dengan Prodi D3 Kesehatan Gigi (Baik Sekali) dan Keenam Jurusan Promosi Kesehatan (Promkes), dengan Prodi Sarjana Terapan Promosi Kesehatan (B).
Pada kesempatan itu, PKKMB juga dibuka secara langsung oleh Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Sumbar, Lila Yanwar.
Lila berpesan agar mahasiswa bersyukur menjadi orang-orang pilihan, karena mengalahkan ribuan pesaing yang ingin menuntut ilmu di Kemenkes Poltekkes Padang.
“Bersyukur ditunjukkan dengan belajar yang baik, jangan aneh-aneh dan menyelesaikan studi dengan tepat waktu,” tuturnya.
Mahasiswa baru juga diminta untuk menguasai setidaknya dua kemampuan disamping pendidikan umumnya.
“Pertama kuasai bahasa asing. Minimal Bahasa Inggris dan Jepang. Kedua kuasai Teknologi dan jangan gagap teknologi (gaptek),” jelasnya. (h/yes)