Menurut Prof. Silfia, kualitas akademik merupakan garansi sebagai penyelenggara pendidikan. Sebab itu, untuk mewujudkan hal tersebut secara bersama-masa harus menjalankan visi dan misi yang telah ditentukan sebelumnya.
“Setelah high quality adalah hal yang lebih penting, yakni bagaimana mewujudkan kampus ini menjadi universitas yang memiliki karakter sendiri. Ini yang harus diwujudkan untuk selanjutnya,” katanya.
Mantan Direktur Paacasarjana UIN Bukittinggi itu mengajak pegawainya untuk terus mengupdate diri secara individu dan jangan hilang motivasi untuk meningkatkan kualitas diri.
Sehebat apapun, kalau tidak mengupdate diri akan terjadi keterbelakangan sehingga tidak bisa mengerjakan apa yang ada di depan.
“Hari ini saya berada disini, berkat dukungan bapak ibu semuanya. Oleh sebab itu, wajib hukumnya bapak dan ibu menasehati dan mendukung saya demi kebaikan bersama dan kampus ini. Kebaikan dan kesuksesan itu bukan tunggal adanya, tetapi jamak. Baiknya UIN itu bukan karena seorang rektornya, tapi bagaimana yang mendukung dibalik rektor itu,” ujarnya.
Sementara itu, Prof. Ridha Ahida merasa senang dan bangga karena pergantian rektor UIN Bukittinggi berjalan aman, sukses dan lancar. Pada saat pemilihan rektor, semua guru besar atau profesor ikut serta dalam pemilihan rektor.
“Enam dari tujuh orang guru besar yang dimiliki UIN Bukittinggi ikut serta dalam pemilihan rektor. Sedangkan saya tidak bisa ikut karena telah menjadi rektor sebelumnya,” kata Ridha.