Kegiatan festival marandang ini, ujarnya, sengaja diangkat mengingat kondisi hari ini generasi muda sudah banyak mengonsumsi makanan impor, belanja dengan budaya online. Untuk itu, dirinya menginisiasi kegiatan terssbut dengan target minimal para siswi SLTP dan SLTA se-Bukittinggi.
Wali Kota Bukittinggi, Erman Safar menyampaikan, apresiasi atas pelaksanaan kegiatan yang luar biasa tersebut. Festival ini dilakukan untuk mewariskan dan melestarikan kekayaan budaya Minangkabau. Ini juga menjadi representasi sinergitas yang baik antara pemko dengan pemangku kepentingan dalam menggerakkan kembali iven pariwisata.
Menurutnya, festival yang diselenggarakan itu menjadi iven Bukittinggi pertama setalah pandemi Covid-19. Iven itu juga menjadi iven Dedi Fatria, setelah tujuh tahun penantian untuk berproses dalam persiapannya.
Pemko Bukittinggi merencanakan festival marandang tersebut menjadi iven tahunan untuk Kota Bukittinggi. Dari hasil penilaian dewan juri, juara 1 untuk tingkat SLTA diraih SMK Paramita, juara 2 SMK Gajah Tongga, juara 3 SMAN 1.
Sedangkan harapan 1 SMAN 2, harapan 2 SMKN 2 dan harapan 3 SMAN 5 Bukittinggi. Untuk performa terbaik dari MAN 2 Bukittinggi.
Untuk tingkat SMP juara 1 diraih oleh MTsN 2, juara 2 MTsN 1, juara 3 SMPN 7 Bukittinggi, sementara harapan 1 SMPN 1, harapan 2 SMP Al Islah dan harapan 3 SMPN 6 Bukittinggi. Untuk performa terbaik diraih oleh SMPN 5. (*)