Dikatakannya, untuk mendukung perancangan modul ajar yang tepat, guru juga diajarkan untuk melakukan Asesmen Diagnostik baik kognitif maupun non-kognitif. Asesmen kognitif dilakukan melalui tes awal untuk mengukur pemahaman dasar siswa, yang nantinya akan menjadi acuan dalam mempelajari materi baru.
“Sementara itu, asesmen non-kognitif dilakukan untuk mengungkap motivasi, minat, gaya belajar, dan faktor-faktor lain yang dapat mempengaruhi hasil pembelajaran. Hasil dari asesmen ini akan digunakan sebagai dasar dalam mengelompokkan siswa sesuai dengan kebutuhannya (diferensiasi) dan merancang Modul Ajar yang lebih efektif,” ujarnya.
Disebut Saddam, kegiatan pengabdian ini dilaksanakan di SMP Negeri 1 Kota Padang Panjang pada tanggal 24-25 Juli 2024 dan akan berlangsung hingga Oktober mendatang.
Kepala SMP Negeri 1 Kota Padang Panjang, Ermita, S.Pd, menyatakan apresiasinya terhadap program ini, karena dinilai dapat meningkatkan kompetensi pedagogi guru serta memperkuat implementasi Technological Pedagogical Content Knowledge (TPACK) dalam proses pembelajaran.
Hadir pula dalam kegiatan ini pengawas MGMP Matematika SMP Kota Padang Panjang, Agus Setiawan, M.Pd dan Raymond Burhano, M.Pd, serta Kepala Dinas Pendidikan Kota Padang Panjang, Nasrul, S.H, M.Si, yang juga membuka acara secara resmi.
Kegiatan ini mendapatkan dukungan penuh dari berbagai pihak, karena dianggap mampu menghasilkan produk-produk pendidikan yang berkualitas dan inovatif, yang dapat menjadi alternatif bahan ajar di kelas.
Diskusi dan sesi tanya jawab dipimpin oleh Ketua MGMP, Nofri Leni, M.Pd. Salah satu momen menarik terjadi ketika para guru dengan antusias membahas tantangan dalam menghadapi kemampuan dasar matematis siswa di kelas.