Pertemuan Wali Santri Pondok Pesantren Al-Irsyad Bukittinggi Penuh Rasa Terharu

Pondok Pesantren Al-Irsyad

BUKITTINGGI, HARIANHALUAN.ID – Suasana haru dialami para wali santri Pondok Pesantren Al-Irsyad, Kubang Putih, Bukittinggi, Sumatera Barat, ketika bersua dengan putra putri, Sabtu (24/8/2024) yang selama 40 hari sejak mondok baru bisa dikunjungi.

Pertemuan para wali santri yang datang dari berbagai daerah tersebut terasa mengharukan, bahkan ada yang sampai menangis tatkala pertemuan langsung di Masjid Pondok Pesantren Al-Irsyad.

Sejak putra putri mereka masuk Pondok Pesantren Al-Irsyad tanggal 14 Juli 2024 lalu, baru orang tua santri diberikan kesempatan untuk datang dan bertemu dengan para santri dan santriwati setelah 40 hari.

Kepala Madrasah Aliyah Swasta (MAS) Al-Irsyad, Ustad Ahmad Zaki, Lc mengatakan, pertemuan wali santri bisa dilaksanakan setelah 40 hari santri mondok. “Ketentuan di Pondok Pesantren Al-Irsyad, wali santri baru bisa bertemu dan mengunjungi santri setelah 40 hari mondok,” ujarnya.

Dalam acara pertemuan wali santri, pihak pengelola Pondok Pesantren Al-Irsyad menyampaikan berbagai informasi tentang pendidikan yang diberikan kepada santri selama 40 hari. Mulai dari pembelajaran hafalan Al-Qur’an, hafalan hadis sampai kepada pendidikan akhlak dan perilaku sosial.

Dijelaskan Ustad Ahmad Zaki, ratusan santri yang masuk tahun ajaran 2024-2025 itu selama 40 hari juga diajarkan kemandirian selama belajar dan tinggal di Pondok Pesantren Al-Irsyad. Kemudian juga para santri diberikan pengajaran oleh para ustad dan ustadzah baik di sekolah maupun di asrama.

“Para santri dan santriwati tinggal di asrama. Maka sejak mereka masuk didampingi secara intens oleh para ustad dan ustadzah, dengan diberikan pengetahuan dan pelajaran keagamaan,” kata ustad Ahmad Zaki.

Terpisah, Ketua Yayasan Al-Irsyad, Irwan Natsir menjelaskan, bagi santri dan santriwati baru tahun ajaran 2024-2025 ada ketentuan bahwa selama 40 hari setelah masuk baru bisa dikunjungi para wali santri. “Ketentuan semacam ini sudah berlangsung lama. Jadi para santri dan santriwati baru bisa bertemu dengan orang tuanya setelah 40 hari,” ujarnya.

Ketentuan tersebut, kata Irwan Natsir, agar para santri dan santriwati baru yang berpisah dengan orang tuanya karena tinggal di asrama diberikan pendidikan dan pendampingan. Diajarkan tentang pengetahuan agama, menghafal Al-Qur’an dan hadist, serta kegiatan lainnya. “Pada intinya, kita ingin santri juga bersikap mandiri selama di pondok,” kata Irwan Natsir.

Suasana haru selama pertemuan wali santri tersebut juga diadakan acara parenting dengan menghadirkan Ustad Jonika Amdodi (alumni Pondok Pesantren Al-Irayad), serta kegiatan penampilan para santri, pemutaran dokumenter santri dan lainnya. (*)

Exit mobile version