Teks Foto: Siswa SDN 13 Kec.Kubung Kab. Solok belajar dalam kelas yang becek dan bocor, karena atapnya yang rusak parah dan nyaris ambruk. WANDI MALIN
SOLOK, HARIANHALUAN.ID — Malang nian nasib para siswa di Sekolah Dasar Negeri (SDN) 13 Kecamatan Kubung Kabupaten Solok. Para siswa harus berdamai dengan keadaan di tengah kondisi sekolah yang rusak parah.
Pantauan Harianhaluan.id, ada tiga lokal yang kini mengalami rusak parah pada bagian atap. Atap yang bolong dengan kuda-kuda yang sudah mulai lapuk, dikhawatirkan akan mengancam keselamatan siswa yang belajar di dalamnya.
Sementara jika kondisi hujan turun, suasana di dalam kelas pun menjadi becek akibat genangan air hujan. Siswa pun harus rela duduk berdesakan, karena bangku belajar harus digeser ke belakang untuk menghindari hujan.
Kondisi yang memperihatinkan ini prkatis mengundang reaksi dari warga sekitar dan orang tua siswa. Pasalnya, sekolah yang berada di korong Banda Rabuk Jorong Bawah Duku Nagari Kotobaru ini berada di kawasan padat penduduk. Namun luput dari perhatian pemerintah daerah.
“Ini sangat memperihatinkan, kasihan kita dengan anak kemenakan kita yang sekolah di sekolah ini. Sekolah yang mencetak generasi bangsa justru terabaikan,” kata Muldidanda (39) salah seorang tokoh pemuda setempat kepada Harianhaluan.id, Rabu (28/8).
Ia berharap pihak pemerintah daerah melalui Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga turun ke lokasi untuk melihat kondisi ini. Pihaknya juga tak ingin kondisi ini juga dijadikan konsumsi politik jelang Pemilukada.
” Kami sebagai masyarakat berharap ada perbaikan,” katanya.
Apalagi kata dia, kondisi ini sudah berlangsung lama. Hal ini juga sangat berdampak terhadap menurunnya minat orang tua untuk menyekolahkan anaknya di sekolah tersebut.
Sementara itu pelaksana tugas (Plt) kepala sekolah SDN 13 Kecamatan Kubung Elvi Susanti mengatakan ada tiga lokal yang kini mengalami kerusakan. Kondisi rangka kuda-kuda atapnya sudah mulai lapuk dan keropos dimakan usia.
“Sejak SD ini berdiri tahun 1982, memang belum pernah ada renovasi. Kami dari pihak sekolah sudah berkali-kali mengajukan proposal perbaikan, namun belum juga ada realisasinya,” katanya.
Ia menyebutkan, pihaknya bisa saja melakukan perbaikan ringan dengan dana Bantuan Operasional Sekolah (Bos) namun karena kondisi kerusakannya parah, ditakutkan akan menimbulkan masalah baru.
Sebelumnya kata dia, pernah ada bantuan ruang kelas baru dari dana Pokok Fikiran Anggota DPRD Kabupaten Solok, namun karena dananya terbatas, pengerjaannya juga belum tuntas, apalagi lantainya masih kasar.
“Walaupun belum siap, lokal baru ini sudah kami manfaatkan untuk satu lokal siswa kelas 1, karena tak mungkin menempati lokal lama yang kondisinya rusak itu,” ucapnya.
Sementara itu, hingga berita ini diturunkan, belum ada jawaban dari dinas pendidikan Kabupaten Solok terkait masalah ini. (*)