PADANG, HARIANHALUAN.ID – Dosen Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA) Universitas Negeri Medan, Aida Fitriani Sitompul, meraih gelar Doktor dari Program Studi S-3 Biologi FMIPA Universitas Andalas (Unand). Ia berhasil mempertahankan disertasinya mengenai “Variasi Morfologi dan Genetik Serangga Hama Penggerek Buah Kopi (Hypothenemus hampei Ferrari) di Sumatera”, dalam sidang terbuka promsi Doktor di ruang Plaza FMIPA Unand, Selasa (27/8/2024).
Aida menjelaskan bahwa serangga penggerek buah kopi (PBKO) merupakan hama utama tanaman kopi di seluruh dunia, termasuk di Indonesia. Hewan berukuran 1-2 milimeter itu menyebabkan kerusakan yang nyata pada buah kopi sehingga menurunkan kualitas dan kuantitas produksi serta mengurangi produktivitas perkebunan kopi.
Penelitian Aida penting karena data dan informasi morfologi dan genetik serangga PBKO di Indonesia sangat terbatas, dan belum ada laporan yang dari Sumatra. Melalui penelitiannya, ia berupaya menggali informasi tersebut, yang dapat digunakan sebagai dasar untuk mengembangkan strategi pengendalian serangga hama terpadu (PHT) yang berbasis pengetahuan biologi, molekuler dan taksonomi.
Aida mendapatkan ide penelitian itu dari keluhan petani kopi yang mengeluhkan produksi dan kualitas kopi menurun dari tahun ke tahun. Padahal, permintaan kopi tinggi di pasar dunia.
“Saya tertarik mencari tahu penyebab turunnya produksi dan kualitas kopi di Sumatra,” ucapnya.
Berdasarkan hasil penelitian terdahulu, Aida menemukan bahwa produktivitas dan produksi kopi turun di dunia, termasuk di Indonesia karena salah satu penyebab utamanya adalah serangga PBKO. Ia kemudian tertarik untuk menjadikan hal itu sebagai topik disertasinya.
Aida lalu melakukan penelitian di tiga wilayah perkebunan kopi Arabika, Robusta, dan Liberika di Sumatra pada 2022 hingga 2023. Sumatra bagian Utara diwakili Aceh, Sumatera bagian tengah diwakili Jambi, dan Sumatera bagian Selatan diwakili Bengkulu.
Di tiga wilayah tersebut, Aida fokus meneliti variasi morfologi dan molekuler serangga PBKO. Dari penelitiannya diperoleh informasi bahwa morfologi serangga PBKO berdiferensiasi secara nyata pada kopi Arabika, tetapi tidak pada kopi Robusta dan Liberika. Hal ini dipengaruhi oleh habitat serangga PBKO yang lebih cocok pada kopi Robusta, yang tumbuh di ketinggian 500-1000 mdpl. Namun, serangga hama itu dapat menyerang kopi Arabika, yang tumbuh pada ketinggian di atas 1.000 mdpl dan kopi Liberika yang tumbuh pada ketinggian di bawah 500 mdpl. Hasil penelitian secara molekuler menunjukkan bahwa serangga PBKO yang menyerang ketiga jenis kopi di Sumatra merupakan jenis yang sama, yaitu serangga Hypothenemus hampei.
“Serangga hama itu memerlukan adaptasi melalui perubahan atau variasi pada morfologinya” tuturnya.
Hasil penelitian itu, kata Aida, bermanfaat sebagai rekomendasi pengendalian serangga hama di Sumatra pada tiga jenis kopi tersebut. Berdasarkan penelitiannya, ia merekomendasikan kepada petani untuk memilih lokasi kebun kopi yang tepat untuk meminimalisasi intensitas serangan serangga hama.
“Saya juga merekomendasikan kepada petani untuk memusnahkan buah kopi yang sudah tua. Buah kopi yang sudah berwarna hitam itu tidak bermanfaat dan tidak diambil petani. Petani membiarkan buah itu di batang atau jatuh di tanah. Buah kopi itu jadi tempat hama bersarang untuk menunggu periode berbuah berikutnya. Petani harus memusnahkannya buah tua dan hitam tersebut” tuturnya.
Rekomendasi ketiga dari Aida ialah dapat dilakukan replanting perkebunan kopi di Sumatra sebagai upaya untuk menurunkan populasi serangga PBKO.
Aida berharap penelitiannya itu berkontribusi nyata dalam bidang biologi, khususnya dalam pengembangan strategi pengendalian serangga hama pada tanaman kopi di Indonesia. Dengan begitu, ia berharap produktivitas perkebunan kopi di Tanah Air dapat meningkat.
Dalam menjalani program studi Doktornya itu, Aida dibimbing oleh Prof. Dr. Dewi Imelda Roesma, M.Si. sebagai Promotor dan Prof. Dr. Dahelmi, M.S sebagai Co-promotor. Dalam sidang terbuka promsi Doktor tersebut, Aida diuji oleh Prof. Dr. Syamsuardi, M.Sc. (Ketua Sidang), Prof. Dr. Erizal Mukhtar, M.S. (Sekretaris), Prof. Dr. Mansyurdin, M.S., Dr. Djong Hon Tjong, M.S., dan Dr. Henny Herwina, M.Sc., sebagai Penguji Internal, serta Prof. Dr. rer. nat. Binari Manurung, M.Si. dari Universitas Negeri Medan sebagai Penguji Eksternal.(*)