“Kami berharap program pelatihan seperti ini tidak hanya sekali, tetapi bisa terus berkesinambungan sehingga dapat memajukan pendidikan di Kabupaten Agam,” tuturnya.
Selama pelatihan berlangsung, para peserta terlibat dalam berbagai kegiatan praktik dan diskusi kelompok yang membahas penerapan STEM dalam pembelajaran sehari-hari.
Selain itu, mereka juga diberikan kesempatan untuk mempraktikkan penggunaan teknologi digital dalam mengelola kelas, termasuk penggunaan aplikasi dan perangkat lunak yang mendukung proses pembelajaran interaktif. Hal ini bertujuan agar para guru dapat langsung menerapkan ilmu yang didapat dalam kelas mereka masing-masing.
Kegiatan ini menegaskan pentingnya penerapan metode STEM dan teknologi digital dalam proses belajar-mengajar, terutama di era pendidikan yang semakin menuntut inovasi.
Diharapkan, setelah mengikuti pelatihan ini, para guru dapat menerapkan apa yang telah dipelajari di sekolah masing-masing, memperkaya pengalaman belajar siswa, serta berkontribusi dalam membentuk generasi yang lebih kompeten dan siap menghadapi tantangan global.
Dengan adanya pelatihan ini, sinergi antara akademisi dan praktisi pendidikan kembali terbukti mampu menghasilkan dampak positif bagi peningkatan kualitas pendidikan, terutama dalam mendukung implementasi Kurikulum Merdeka.
UNP sebagai institusi pendidikan tinggi terus menunjukkan komitmennya untuk berkontribusi dalam pengembangan kompetensi guru, dengan harapan bahwa kegiatan seperti ini dapat terus berlanjut dan memberi dampak nyata pada dunia pendidikan di Indonesia. (*)